Media Pustaka, Informasi dan Digitalisasi

Sejarah Singkat Muhammadiyah

Bulan Dzulhijjah (8 Dzulhijjah 1330 H) atau November (18 November 1912 M) merupakan momentum penting lahirnya Muhammadiyah. Itulah kelahiran sebuah gerakan Islam modernis terbesar di Indonesia, ...

SEJARAH MUHAMMADIYAH DI NGAWI

Fajar pencerahan Gerakan Muhammadiyah di kabupaten ngawi dimulai pada tahun 1918 yang kemudian secara resmi menjadi perkumpulan pada tahun 1925, ....

Majelis Pustaka, Informasi dan Digitalisasi PDM Ngawi Ikuti Rakerwil di PWM Jawa Timur

Majelis Pustaka, Informatika, dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ngawi mengikuti Rapat Kerja Wilayah (rakerwil),...

Dikdasmen PNF PDM Ngawi Adakan O2SM (Olimpiade Olahraga Sains Muhammadiyah)

O2SM (Olimpiade Olahraga Sains Muhammadiyah) tingkat Kabupaten pada tanggal 26 - 28 Februari 2024....

Pengukuhan PDPM Kabupaten Ngawi Periode 2023-2027

Proses pengukuhan ini dihadiri oleh Wakil Bupati Ngawi Dr. Dwi Rianto Jatmiko, MH, M.Si, unsur Forum Pimpinan Daerah, PWPM Jawa Timur,....

Jumat, 21 Juni 2024

Rasio Emas di Plat Nomor Kendaraan Bermotor - Esai Kusfandiari MM Abu Nidhat*)


Keberhasilan Berawal dari Hobi

Tidak ada larangan menghabiskan waktu luang hanya untuk melakukan hal-hal yang digemari. Bernyanyi, berenang, menggambar, naik sepeda, mengumpulkan barang vintage, menulis, menonton film, dan sebagainya merupakan hobi yang bisa ditekuni.

Hobi memang aktivitas yang menyenangkan, menarik, dan menantang membuat kita jadi bahagia dan imun. Ada orang yang hanya menekuni satu hobi, ada juga yang menekuni sejumlah hobi. Namun, ada pula yang kebingungan hobi macam mana yang perlu ditekuni. Menurut seorang praktisi perawat kesehatan mental psikiatri Kate Hanselman, bagi yang merasa bingung, Anda bisa menelusuri dengan langkah-langkah : 1. bertanya pada diri sendiri, 2. mengikuti tes minat bakat, 3. bersikap terbuka, 4. mengenang masa lalu, 5. membuat catatan dikotomi, 6. memulai sedikit demi sedikit dari yang kecil dan murah, 7. tidak usah merasa bersalah saat menghabiskan waktu.
https://www.liputan6.com/health/read/5272014/bisa-terus-berubah-ini-7-tips-menemukan-hobi-baru?page=4

Ada juga yang berburu nomor telepon cantik. Ia tergila-gila memburunya bahkan kalau perlu sampai ke ujung dunia. Mungkin hiperbolik ya. Sang pemburu mengatakan bahwa nomor telepon cantik memang sangat istimewa, dengan alasan : 1. mudah diingat dalam sekejap, 2. dapat dijadikan sebagai cinderamata dalam rangka pendekatan personal, lobi, mencari perhatian, dan sebagainya, 3. memberikan prestise bagi pemiliknya, 4. mendukung pemasaran brand personal atau bisnis, 5. perusahaan memakai nomor cantik, 6. menjadi identitas, 7. meningkatkan rasa percaya diri, 8. mudah diingat dalam sekejap, tidak perlu simpan di kontak hp, 9. memudahkan untuk dihubungi pada saat-saat darurat, 10. berhubungan dengan momen dan identitas (tanggal lahir, tanggal pernikahan, nomor kartu identitas, kata sandi?, nomor rumah lengkap dengan RT-RW-nya/), 11. sebagai alternatif investasi.

Nomor yang dianggap cantik menunjukkan keistimewaan, antara lain : 1. mudah diingat, misalnya nomor kembar 111222, 343434, 555666, dan sebagainya, 2. antimainstream, misalnya nomor menaik atau menurun 12341234, 345678, 54321, 98765, 3456543, dan seterusnya, 3. Nomor Kenangan, nomor sesuai tanggal lahir, misalnya Icha lahir pada 29 Februari 1988 (tanggal ini pemiliknya berulang tahun 4 tahun sekali karena hanya ada dalam Tahun Kabisat, angka tahun yang habis dibagi 4), maka ia akan memilih nomor 081029021988 atau 081019880229, Ana S. Creed lahir pada 28 Agustus 1988, maka ia memilih nomor 081028081988 atau 081019880828 (terdapat angka 8 sebanyak 5 meski berpencar). Ini hanya misal. Oleh sebab itu, jangan coba-coba menghubungi nomor yang bersangkutan : Anda tidak mengenal siapa pemilik nomor ini, dan pemilik nomor ini tidak mengenal Anda.

Guru Galib berkelakar,”Menurut saya, yang namanya nomor cantik itu adalah nomor ponsel yang selalu diisikan pulsa secara gratis oleh admin cantik. Hil yang mustahal!” Konon nomor-nomor kartu perdana operator telepon banyak diburu orang dan harganya pun bisa selangit. Benarkah memburu nomor cantik ini termasuk hobi? Sekali memburu, ketemu, dibeli, dipakai, ya sudah. Hal ini tidak termasuk hobi.

Misalnya menemukan dan membeli nomor cantik 081030303030 (0810ganulganulganul) dipakai, bangga, ya sudah. Ada yang lainnya menemukan dan membeli nomor cantik 081115151515 (0811dosoldosoldosol). Diam-diam ada yang tertarik dengan nomor palindrom , misalnya 081234432180, dibeli, dipakai, bangga, ya sudah. Palindrom adalah kata, klausa, kalimat, dan deretan angka simetris yang bisa dibaca dari depan atau belakang. Masa mau mencari nomor cantik lainnya?

Dalam imajinasi Guru Galib terbersit, untuk memburu nomor yang terbaca 08123JUMARUP, orang harus bisa menemukan 081235862787, demikian pula 0812345TIWAR → 08123484927, 081MADREROTI → 081623737684, 08123RAFILUS → 081237234587, 081234OLENKA → 081234653652, dan 081234ZIARAH → 081234942724. Maklum Guru Galib terkesan tokoh-tokoh dalam novel “Rafilus” dan “Olenka” karya Budi Darma, “Madre” karya Dee Lestari, dan "Ziarah” karya Iwan Simatupang.. Inilah salah satu hobi Guru Galib yaitu memberikan gambaran alternatif menawarkan nomor-nomor tidak penting bagi yang tidak tertarik dengan hal semacam ini!

Plat Nomor Cantik

Selain nomor cantik ponsel, ada orang yang berburu plat nomor kendaraan bermotor. Pemilik Plat Nomor Cantik Adalah Tipe Manusia Unggul. HABIBAH H4818AH, BARESS B4235S, WIRASS W1245S, LEGREG L3923G adalah deretan huruf dan angka yang merupakan contoh plat nomor cantik yang mungkin sudah digunakan dan sudah berkeliaran di jalan raya. Plat nomor semacam ini mungkin menarik perhatian orang yang sempat melihatnya. Mungkin pula mengundang pertanyaan,”Kok segitunya pesan plat nomor yang dianggap istimewa?”.

Tentu tak semudah memesan martabak kerak telor atau surabi rasa keju. Untuk memesannya orang harus punya prinsip “ana rupa ana rega”. Artinya agar bisa memeroleh nomor cantik yang diinginkan, ia tentu tak segan merogoh kocek sebagai idola bersensasi. Artinya plat nomor yang bersangkutan bernilai mahal dibandingkan dengan plat nomor yang kita menerima apa adanya dari aturan yang berlaku di kantor Samsat.

Dalam satu kesempatan, sewaktu naik mobil, Guru Galib menyempatkan diri untuk menyaksikan plat nomor mobil atau motor yang ada di depannya. Yang ia lihat tertuju,”Termasuk nomor cantikkah plat nomor yang bersangkutan?” Inilah kurang kerjanya yang membuat pikirannya terbiasa berputar-putar di zona imajinasi.

Tidak ada salahnya orang “membeli” plat nomor cantik. Pula tak ada rekomendasi supaya orang “memburu dan memesan” plat nomor cantik. Jawaban ada di kehendak hati masing-masing.

Lagi pula “penonton” tak usah merasa gusar manakala “pembeli” atau “pemesan” plat nomor cantik berorientasi menggapai prestise dan kebanggaan. Juga tak usah memberi label atau stigma negatif atas kehendak “pemburu” plat nomor cantik semacam tersebut di atas.

Harus “penonton” akui bahwa para pemilik plat nomor cantik adalah pribadi yang merepresentasikan manusia unggul. Alasannya, pertama sebagai pemberani, ia berani memasang plat nomor W4444HLU (WAAAAHLU). Kedua sebagai pribadi humble, ia dengan senang hati memampangkan namanya agar dikenal oleh para pengguna jalan, misalnya B49GUS (BAGUS), H32MAN (HERMAN), AD214N (ADRIAN), B45UKI (BASUKI). Ketiga, sebagai pribadi yang teliti, penuh analisis dan analogi, misalnya R15IKO, M4223M (MARREM), G144TT (GIAATT). Keempat, sebagai pribadi futuristik, misalnya W2024GG (2024 Tahun Kejayaan bagi Guru Galib yang berasal dari Mojokerto), B8055ARI (BOSSARI).

Usaha untuk “memburu dan memiliki” plat nomor cantik tidaklah mudah. Namun, untuk sekedar punya plat nomor cantik, Anda bisa memesan kepada tukang plat nomor kemudian memasangnya di mobil-mobilan anak Anda, agar mereka senang dan bahagia sekaligus memberi gambaran tentang plat nomor cantik. Ingat meski cantik plat palsu semacam ini jangan Anda pasangkan di kendaraan bermotor Anda, sebab urusannya bakal panjang.

Plat Nomor dengan Rasio Emas

Tidak kalah “gilanya” pemilikan nomor perdana cantik ponsel dan plat nomor cantik, salah satu di antaranya ialah penggunaan Rasio Emas sebagai plat nomor cantik. Apa itu Rasio Emas? Cantik menurut pemburu nomor yang satu ini. Cantik bagi yang memahami makna Rasio Emas. Rasio Emas adalah angka yang digunakan ketika dua kuantitas dibagi sedemikian rupa sehingga rasionya sama dengan rasio jumlah dari yang terbesar dari dua kuantitas. Angka itu adalah 1.618, disebut juga dengan Phi (π).

Sebagai contoh mobil yang dipakai oleh tokoh James Bond merupakan mobil keluaran tipe Aston Martin DB5. Mobil tersebut menjadi property terpenting dalam filmnya yang berjudul “GoldFinger and GoldenEye” yang dibintangi Desmond Llewelyn. Desain mobil ini ternyata telah menerapkan aplikasi desain dari teori Rasio Emas pada desain terbarunya yaitu DB9 dan Rapide S.

Rasio Emas menjadi teori desain yang jadi patokan dalam merancang suatu ide bentuk yang tentu menghasilkan proporsi yang baik dan indah. Pada kedua contoh desain tampilan mobil dengan teknologi canggih di atas merupakan contoh nyata suatu rancangan yang mengedepankan teori tersebut. Semuanya terlihat jelas dari elemen garis dan bentuk yang membentuk tampilan mobil yang berteknologi mutakhir. Teori “Rasio Emas” telah dipakai selama berabad-abad sebagai komposisi rancangan pada karya seni dan arsitektur hingga saat ini masih dipakai oleh desainer professional, baik secara grafis maupun komposisi.

Seperti yang terpampang dalam gambar kolase mobil-mobil dengan plat nomer Rasio Emas. Mungkin para pemilik mobil tidak berhubungan satu sama lain atau memang belum membentuk komunitas tersendiri ya(?). Mereka disatukan dalam satu pemahaman konsep Rasio Emas. Mungkin pula mereka pernah mengenal dan mempelajari konstanta phi dalam seni dan arsitektur.

Hanya yang patut dipertanyakan,”Apakah mereka memahami desain mobil yang mereka miliki berdasarkan Rasio Emas?”

Mungkin saja mereka tertarik dengan konstanta yang satu ini, karena sebelumnya mereka telah mempelajari keunikan Rasio Emas yang sering diterapkan dalam seni dan arsitektur. Bagi kalangan umum, angka ini tidak menarik. Sama tidak menariknya dengan 4 angka satuan penanda bilangan prima semua, yaitu 1379, 1793, 1937, 3791, 3917, dan seterusnya.

Bagaimana, Teman-teman Literat? Keberhasilan memang berawal dari hobi. Sekali lagi berburu nomor cantik bukan termasuk hobi, karena yang Anda buru hanya satu nomor. Namun, kalau Anda melakukan survai dan mengumpulkan data nomor cantik dan pemiliknya, baru dinamakan hobi. Kalau tidak, ya termasuk kurang kerja.

Hanyalah Permainan dan Senda Gurau

Penting bagi kita untuk kembali dengan berpedoman kepada ajaran Islam. Dalam QS Al-An'am 6:32, Allah berfirman:
وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ ۗوَلَلدَّارُ الْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لِّلَّذِيْنَ يَتَّقُوْنَۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ

"Dan kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau. Sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidakkah kamu mengerti?" (QS al-An'am ayat 32).

Sejumlah mufassir memandang, permainan (la'ibun) dan senda gurau (lahwun) yang disebut dalam QS Al-An'am 6:32 dan beberapa surat lainnya, memiliki makna yang sama. Pengulangan ini adalah untuk taukid atau untuk mempertegas.

Dalam tafsir Abu Hayyan, disebutkan bahwa permainan (la'ibun) merupakan kegiatan mengalihkan perhatian dari yang bermanfaat ke yang tidak bermanfaat. Adapun senda gurau (lahwun) adalah mengalihkan perhatian dari yang serius ke bercanda.

Lebih perinci lagi, Ibnu Al-Qayyim menjelaskan dalam tafsirnya, bahwa la'ibun itu permainan untuk anggota tubuh, sedangkan lahwun adalah hiburan untuk hati, sebagaimana dalam QS Al-Anbiya 21:3.

Para fuqaha berpendapat, permainan dan senda gurau itu tidak selalu tercela, sebab ada juga yang terpuji, seperti permainan atau kompetisi yang baik untuk pengetahuan.

Menurut hemat penulis, dari sisi etimologi, kata permainan (la’ibun) berpadan kata dengan play (Bahasa Inggris) dan senda gurau (lahwun) berpadan kata dengan laugh (Bahasa Inggris). Hal ini mengingat bahwa Bahasa Arab dan Bahasa Inggris termasuk Bahasa Serumpun (Rumpun Bahasa Semit). Adapun uraian tersebut di atas terkait dengan hobi maupun bukan, hanyalah permainan dan senda gurau. Perburuan nomor cantik maupun plat nomor menunjukkan upaya permainan dan senda gurau. Tentu kita sepakat bahwa setiap yang kita raih seharusnya memiliki manfaat buat kemaslahatan dalam kehidupan sehari-hari.

Nashrun min Allah wa fathun qariib.

Referensi :
  • https://geometryarchitecture.wordpress.com/2014/04/01/golden-ratio-pada-mobil-berteknologi-mutakhir/
  • https://iqra.republika.co.id/berita/s10pzb451/tafsir-al-anam-ayat-32-dunia-hanya-senda-gurau-mengapa-diseriusi
  • https://oto.detik.com/berita/d-1290821/plat-nomor-cantik-laris-rp-1-27-miliar
  • https://oto.detik.com/berita/d-5785959/alasan-orang-umum-beli-nomor-kendaraan-rfs-biar-merasa-eksklusif-di-jalan
  • https://rmol.id/read/2013/02/13/98207/nopol-cantik-kendaraan-bisa-dipesan-via-internet
  • https://www.viva.co.id/otomotif/unik/932402-pelat-nomor-cantik-ini-dilelang-orang-kaya-raya-berebut
  • https://www.viva.co.id/otomotif/unik/932402-pelat-nomor-cantik-ini-dilelang-orang-kaya-raya-berebut

Pangkur-Ngawi, 13 Juni 2024 M / 05 Dzulhijjah 1445 H Pukul 13.47 WIB
*) Penulis adalah Budayawan/Penasihat GPMB Ngawi bertempat tinggal di Desa Pangkur, Kecamatan Pangkur, Ngawi dan Pengurus PCM Pangkur
Share:

Rabu, 19 Juni 2024

Dari Sudut Mana Kita Memandang? - Esai Kusfandiari MM AbuNidhat*)


Seperti biasa, Guru Galib singgah dari grup yang satu ke grup yang lain. Jika ada postingan menarik, ia baca. Namun, jika tidak menarik, ia melakukan eksekusi “scroll” ke bawah, yang memberi kesan anggota yang satu ini telah membaca meski cuma “monitoring” padahal ia telah melakukan lompatan sampai puluhan pesan.

Satu ketika di salah satu grup, lupa grup yang mana, Guru Galib menemukan pesan dan siap untuk diolah sebagai berikut (sudah mengalami penyuntingan agar enak dibaca).

Teks 1
Saat bertamu seorang teman bertanya, “Berapa gajimu sebulan kerja di tempat itu?
Ia menjawab, "1.300.000 ".
"Hah... Hanya 1.300.000? Sedikit sekali ia menghargai keringatmu. Apa itu cukup untuk memenuhi keperluan hidupmu? Kenapa engkau tidak meminta kenaikan gaji?
Sejak saat itu ia pun merasa kurang puas dan tidak bersemangat di tempat kerjanya. Keesokan harinya, ia meminta kenaikan gaji pada pemilik tempat kerja. Pemilik itu menolak. Ia dipecat. Akhirnya, ia mengganggur dan tidak ada sumber pendapatan.


Teks 2
Saat arisan seorang ibu bertanya,"Rumahmu ini apa tidak terlalu sempit? Bukankah anak-anakmu banyak? Kenapa engkau tidak mencoba kredit rumah baru?"
Sejak saat itu rumah yang tadinya terasa lapang dan menyenangkan mulai ia rasakan sempit. Dan ketenangan pun semakin hilang saat keluarga ini mulai sering stres sebab terlilit hutang riba, dan karena ia tidak sanggup membayar cicilan. Akhirnya rumahnya pun disita oleh pihak bank.


Teks 3
Saat berkunjung, seorang saudara laki-laki bertanya kepada adik perempuannya yang baru saja melahirkan, "Hadiah apa yang diberikan suamimu setelah engkau melahirkan?"
"Tidak ada", jawab adiknya singkat.
Saudara laki-lakinya berkata lagi,"Serius, apa engkau tidak berharga di sisi suamimu? Aku saja sering memberi hadiah kepada istriku meski bukan di hari-hari istimewanya."
Siang itu, ketika suaminya lelah pulang dari bekerja meja makan pun kosong, dan ia mendapati istrinya murung di dalam kamar. Lalu keduanya terlibat pertengkaran. Sebulan kemudian, suami-istri ini akhirnya bercerai karena si istri berpikir suaminya tidak mampu membahagiakannya.


Teks 4
Saat menjenguk ke rumah, seorang tetangga berkata kepada kepada seorang nenek tua yang sakit,"Berapa kali anakmu mengunjungimu dalam sebulan?"
"Sebulan sekali," jawab sang nenek.
Sang tetangga pun menimpali "Wah, keterlaluan sekali anakmu itu. Di usia senja sepertimu ini seharusnya ia mengunjungimu lebih sering, kenapa engkau tidak memintanya setiap seminggu ? ".
Hati si nenek itu pun “terpukul” dan menjadi sedih. Padahal tadinya ia amat rela jika hanya dikunjungi sebulan sekali oleh anaknya, sebab anaknya sibuk bekerja di luar kota. Kini sang nenek jadi sering menangis dan marah. Hingga akhirnya anaknya pun terpaksa harus pulang pergi ke tempat kerja meski jauh, dan karena sering telat, akhirnya ia dipecat.


Pembaca sekalian yang budiman. Keempat macam teks tersebut di atas mungkin sering kita baca. Pengirimnya bersemangat untuk mewartakan, dengan harapan agar dibaca oleh para peserta dalam grup. Tidak ada salahnya jika disebarkan sebagai pesan yang baik. Pesan selanjutnya sebagai taushiyah, agar kita (pembaca) tidak mencontoh perilaku yang membuat lawan bicara menjadi tidak bersemangat dan mengubah pola pikir yang mengarah sikap terpuruk. Keempat teks tersebut di atas dilengkapi dengan semacam resolusi sebagai berikut.

Pertanyaan-pertanyaan seperti tersebut di atas dalam kehidupan sehari-hari nyata adanya, dan tak sedikit rumah tangga yang awalnya tenang akhirnya menjadi berantakan.

Sejujurnya, apa sebenarnya keuntungan yang diperoleh ketika kita bertanya seperti pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas itu?Maka berusahalah tidak ikut campur dalam rumah tangga orang lain. Jagalah ucapan kita saat bertemu atau berkunjung kepada seseorang. Jangan mencampuri kehidupan orang lain! Jangan mengecilkan dunia mereka! Jangan menjadi provokasi, sehingga menanamkan rasa tidak bersyukur pada yang mereka miliki.

Berusahalah masuklah ke rumah orang lain seperti orang buta dan keluarlah dari rumah orang lain seperti orang bisu. Apa yang Anda lihat dan dengar di dalam rumah mereka BUKANLAH URUSAN ANDA! Sebab bila ada bom pertengkaran yang meledak, bisa jadi, kitalah sebenarnya yang menyalakan sumbunya.


Pembaca sekalian yang budiman, keempat teks tersebut di atas dirancang dari sudut pandang penanya (komunikator) dan membuat lawan bicara (komunikan) menjadi terpuruk. Setelah diteliti ulang, Guru Galib menemukan bahwa teks yang terurai tersebut di atas berasal dari Habibie Quotes, 10 Maret 2017. Sebenarnya kita bisa membuat teks dengan sudut pandang yang berbeda, yaitu tanggapan komunikan yang ulet dan tangguh. Bukankah di era yang semakin penuh masalah ini, kita mesti memiliki filter untuk bisa memilah dan memilih mana-mana ucapan yang memberi motivasi kepada kita. Jika ada pertanyaan atau pernyataan yang menggiring kepada situasi yang negatif, kita mesti bisa meng-counter untuk mengatakan,”Tidak masalah, Bung! Saya punya cara tersendiri dalam mengambil sikap dan melakukan survive.”

Guru Galib memberikan contoh teks lain sebagai berikut.

Teks 5
Biro jodoh mempertemukan calon pasangan. Mereka terlibat percakapan serius.
Bautpager : Aku karyawan di salah satu pabrik terkenal di kota ini. Gajiku per bulan hanya tiga juta per bulan.
Sambeltery : Berarti sehari seratus ribu.
Bautpager : Begitulah kiranya.
Sambeltery : Terus?
Bautpager : Nanti, kalau kita sudah menikah, sebagian besar gajiku, kuserahkan kepada dirimu.
Sambeltery : Berapa?
Bautpager : Dua juta empat ratus ribu.
Sambeltery : Berarti delapan puluh ribu setiap hari.
Bautpager : Mampuku segitu.
Sebagai perempuan, yang secara umum dibingkai "matre", Sambeltery punya perhitungan yang njlimet. Juga secara etika tidak serta merta menerima "lamaran" Bautpager.
Bautpager : Bagaimana?
Sambeltery : Saya pikir dulu.
Setelah sepekan, Bautpager bertandang ke rumah Sambeltery untuk memastikan “lamarannya” diterima.
Bautpager : Bagaimana?
Sambeltery : Begini, kau tidak usah bekerja jauh-jauh, kelola lahan di belakang rumah, banyak rumput liar terhampar. Kau bisa memiara beberapa ekor kambing. Juga ada tanaman singkong, tales, gembili, ketela rambat, dan sebagainya. Ada sepetak sawan di Brangkulon, bisakah kau bertani?
Bautpager : (merenung beberapa saat)
Sambeltery : Bagaimana?
Bautpager : Oke? Lamaranku, kau terima kan?
Sambeltery : (mengangguk)


Teks 6
Akhir-akhir ini Kamper merasa resah dan gelisah, gegara anak perempuan semata wayangnya, usai kuliah, belum mendapat pekerjaan. Padahal anaknya sudah mencoba melamar pekerjaan di beberapa perusahaan yang bisa dihitung dengan jari.
Gempolegi, temannya menyarankan agar anak perempuan Kamper mencoba mengajukan lamaran di perusahaan yang lagi naik daun di kota ini. Ia bermaksud memberi semangat. Lamaran pun dibuat dan diserahkan kepada sekuriti.
Esok lusa pun ada kabar bahwa anak perempuan Kamper dipanggil. Seluruh anggota keluarga menangis terharu. Mereka menganggap bahwa anak perempuannya diterima.
Usai dipanggil dan menerima pengarahan dari pihak Human Resource Development (HRD), masih ada beberapa tahap seleksi. Jika tidak ada panggilan, berarti tidak diterima.
Hari berganti hari, pekan berganti pekan, tidak ada panggilan buat anak perempuan Kamper. Seluruh keluarga merasa kecewa. Gempolegi dituduh hanya memberi PHP (Pemberi Harapan Palsu).
Gempolegi minta nasihat kepada Guru Galib.
Gempolegi : (menguraikan seperti narasi tersebut di atas)
Guru Galib : Kau tidak usah merasa bersalah. Kau kan hanya memberi saran, semoga saja dalam melakukan seleksi calon pekerja, perusahaan benar-benar melakukan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Berselang empat hari, Kamper bertandang ke rumah Guru Galib. Ia pun bercerita tentang “kisah sedih” yang dialami anak perempuan semata wayangnya.
Guru Galib : Yang aku dengar dan ketahui dari seseorang yang bisa aku percaya bahwa saat seleksi ada 47 calon pekerja. Semua berkualifikasi. Tentu saja perusahaan tinggal memilih di antaranya yang paling memenuhi syarat. Perusahaan hanya mengambil 7 orang.
Dalam hal ini Gempolegi sudah seharusnya tanggap atas apa yang disampaikan oleh Guru Galib. Anak perempuan Kamper tidak masuk dalam kualifikasi bersama 40 orang lainnya.
Gempolegi memberi saran agar jangan patah arang, agar melamar di sejumlah perusahaan lainnya. Awalnya keluarga Kamper menolak karena menganggap bahwa Gempolegi penuh dengan kebohongan.
Namun, diam-diam anak perempuan Kamper bersemangat kembali dan mengajukan beberapa berkas lamaran pekerjaan. Salah satu di antaranya, ia diterima sebagai Pembimbing Sosial Masyarakat di Panti Jompo dengan gaji yang lumayan besar, karena melebihi upah minimum regional.


Teks 7
Gardugapuk berbinar saat mendengar kemenakannya diterima di perusahaan konveksi yang terkenal di kota. Perusahaan ini berkategori perusahaan kelas eksportir. Berita ini langsung ia sampaikan kepada Ulerkambang.
Gardugapuk : Tentu saja kemenakanku diterima, karena ia cantik, cerdas, dan berpenampilan menarik.
Ulerkambang : (langsung kecewa atas pernyataan Gardugapuk. Pasalnya ia tahu bahwa sebelum seleksi, ada persyaratan yang harus dipenuhi. Apalagi waktunya yang begitu mepet.)
Percakapanpun macet. Ia tidak memberikan penjelasan lebih lanjut. Biarlah ia merasa tersinggung, namun ia tidak ingin menyinggung perasaan Gardugapuk.
Di kesempatan lain, dalam percakapan yang berbeda, Ulerkambang sempat menyampaikan ungkapan Gardugapuk yang sangat menyinggung perasaannya, sebagaimana percakapan yang terjadi antara ia dan Gardugapuk.
Ulerkambang : Gardugapuk tidak menyadari bahwa waktunya sudah mepet. Lewat Gardugapuk, agar kemenakannya segera memenuhi berkas paling lambat hari Senin. Itupun perlu aku jelas-jelaskan agar benar-benar memenuhi persyaratan yang ditentukan. Mereka tidak paham betul. Saya tidak ingin menunjukkan bahwa akulah orang yang berjasa. Bukan karena kecantikannya, dan lain-lain, dan sebagainya. Coba kalau terlambat, ia tidak mungkin mengalami nasib diterima jadi calon pegawai di perusahaan itu.
Guru Galib : Begitulah. Artinya orang seperti Gardugapuk memang ada. Aku paham maksudmu, Ulerkambang. Adakalanya bahkan sering terjadi bahwa orang hanya memperhatikan hasil akhir saja. Padahal proses secara kronologis sebenarnya harus menjadi pertimbangan. Tidak ada salahnya untuk mengucapkan terima kasih. Bukan malah menunjukkan prestasi dan sangat mengabaikan proses.
Ulerkambang : Terima kasih atas motivasimu, untuk segera aku lupakan masalah itu.


Teks 8
Sewaktu berkunjung di kawasan industri, tidak sengaja Guru Galib bertemu dengan kawan lamanya, yang ternyata “sukses” dan menjadi bagian dari perusahaan di sana. Ia tertarik untuk memasukkan anak tetangganya di perusahaan teman lamanya.
Namun, belakangan Guru Galib menerima informasi dari tetangganya yang lain bahwa teman lamanya punya pola pikir yang tidak lumrah. Ia selalu menunda-nunda upah kerja bagi para pekerja bawahannya. Ia banyak berhutang. Tetangganya menjelaskan secara gamblang.
Sejak saat itu Guru Galib mengurungkan niatnya untuk mendorong anak tetangganya mengajukan lamaran pekerjaan kepada teman lamanya. Kalau jadi, itu sama halnya menambah banyak hutang teman lamanya. Alhasil anak tetangganya yang kelak jadi pekerjanya tidak bakal menerima upah kerja sebagaimana mestinya.
Guru Galib kini banyak merenung dan semakin berhati-hati. Kewaspadaan ini bakal disampaikan manakala ada kesempatan terlibat dalam perbincangan dan sangat relevan dengan hal ini.


Agar Kita Tidak Menyinggung Perasaan Orang Lain

Pembaca sekalian yang budiman. Banyak kisah yang datang kepada kita sekalian. Intinya dari sudut pandang mana kita memandang. Kita tidak tahu orang-orang yang melibatkan diri dalam percakapan menggunakan sudut pandang. Boleh jadi mereka tidak menyadari bahwa mereka sangat menyinggung dan menyakiti hati lawan bicara. Namun, setidak-tidaknya kita menjadi tahu bahwa masih ada dan banyak yang mengambil sudut pandang yang positif yang hidupnya begitu merdeka. Tanpa beban apapun. Mereka hidup begitu aman, nyaman, dan merdeka.

Menurut Guru Galib ada enam cara menjaga perasaan orang lain agar tidak tersinggung, yaitu : 1. berpikir sebelum berbicara, 2. menempatkan diri dalam posisi sebagai orang lain, 3. tidak menggunakan standar kita bagi orang lain, 4. Mempertimbangkan tujuan kita mengatakan sesuatu kepada orang lain, 5. menghindari kata-kata negatif, dan 6. kita mesti menyadari bahwa setiap kita tidak sempurna.

QS Al-Ahzab 33:53
Dalam QS Al-Ahzab 33:53 Allah berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَدْخُلُوا بُيُوتَ النَّبِيِّ إِلَّا أَنْ يُؤْذَنَ لَكُمْ إِلَىٰ طَعَامٍ غَيْرَ نَاظِرِينَ إِنَاهُ وَلَٰكِنْ إِذَا دُعِيتُمْ فَادْخُلُوا فَإِذَا طَعِمْتُمْ فَانْتَشِرُوا وَلَا مُسْتَأْنِسِينَ لِحَدِيثٍ ۚ إِنَّ ذَٰلِكُمْ كَانَ يُؤْذِي النَّبِيَّ فَيَسْتَحْيِي مِنْكُمْ ۖ وَاللَّهُ لَا يَسْتَحْيِي مِنَ الْحَقِّ ۚ وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ۚ ذَٰلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ ۚ وَمَا كَانَ لَكُمْ أَنْ تُؤْذُوا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا أَنْ تَنْكِحُوا أَزْوَاجَهُ مِنْ بَعْدِهِ أَبَدًا ۚ إِنَّ ذَٰلِكُمْ كَانَ عِنْدَ اللَّهِ عَظِيمًا

Yā ayyuhallażīna āmanụ lā tadkhulụ buyụtan-nabiyyi illā ay yu`żana lakum ilā ṭa'āmin gaira nāẓirīna ināhu wa lākin iżā du'ītum fadkhulụ fa iżā ṭa'imtum fantasyirụ wa lā musta`nisīna liḥadīṡ, inna żālikum kāna yu`żin-nabiyya fa yastaḥyī mingkum wallāhu lā yastaḥyī minal-ḥaqq, wa iżā sa`altumụhunna matā'an fas`alụhunna miw warā`i ḥijāb, żālikum aṭ-haru liqulụbikum wa qulụbihinn, wa mā kāna lakum an tu`żụ rasụlallāhi wa lā an tangkiḥū azwājahụ mim ba'dihī abadā, inna żālikum kāna 'indallāhi 'aẓīmā

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali jika kamu diizinkan untuk makan tanpa menunggu waktu masak (makanannya), tetapi jika kamu dipanggil maka masuklah dan apabila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mengganggu Nabi sehingga dia (Nabi) malu kepadamu (untuk menyuruhmu keluar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar. Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. (Cara) yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak boleh (pula) menikahi istri-istrinya selama-lamanya setelah (Nabi wafat). Sungguh, yang demikian itu sangat besar (dosanya) di sisi Allah."

Menurut tafsir dari Al Quran Kementerian Agama (Kemenag), isi kandungan dalam ayat ini adalah etika bertamu di rumah Rasulullah SAW. Namun, etika sopan santun dalam bertamu yang dijelaskan ayat ini pula dapat diteladani dalam kehidupan sehari-hari bagi umat muslim.

Perbedaan Ghibah dan Fitnah

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَتَدْرُونَ مَا الْغِيبَةُ قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ قِيلَ أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِي أَخِي مَا أَقُولُ قَالَ إِنْ كَانَ فِيهِ مَا تَقُولُ فَقَدْ اغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهِ فَقَدْ بَهَتَّهُ

Artinya: Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW pernah bertanya, “Tahukah kamu, apakah ghibah itu?” Para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Ghibah adalah kamu membicarakan saudaramu mengenai sesuatu yang tidak ia sukai.” Seseorang bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimanakah menurut engkau apabila orang yang saya bicarakan itu memang sesuai dengan yang saya ucapkan?” Beliau berkata, “Apabila benar apa yang kamu bicarakan itu ada padanya, maka berarti kamu telah menggunjingnya. Dan apabila yang kamu bicarakan itu tidak ada padanya, maka berarti kamu telah membuat-buat kebohongan terhadapnya.”

Menjauhi Prasangka

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam juga bersabda:
إياكم والظنَّ، فإنَّ الظنَّ أكذب الحديث

“jauhilah prasangka, karena prasangka itu adalah perkataan yang paling dusta” (Hadits Riwayat Bukhari nomor 5143, Muslim nomor 2563).

Hendaknya kita mencari kemungkinan-kemungkinan baik bagi saudara kita sesama Muslim, selama masih memungkinkan. Muhammad bin Manazil rahimahullah berkata:
الْمُؤْمِنُ يَطْلُبُ مَعَاذِيرَ إِخْوَانِهِ ، وَالْمُنَافِقُ يَطْلُبُ عَثَرَاتِ إِخْوَانِهِ

“Seorang mu’min itu mencari udzur (alasan-alasan baik) terhadap saudaranya. Sedangkan seorang munafik itu mencari-cari kesalahan saudaranya” (Hadits Riwayat Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman nomor 10437).

Nashrun min Allah wa fathun qariib.
Referensi :
  1. https://hpttourtravel.com/2021/07/26/masuklah-ke-rumah-orang-lain-dalam-keadaan-buta-dan-keluarlah-dari-rumah-orang-lain-dalam-keadaan-bisu/
  2. https://muslim.or.id/52031-adab-adab-dalam-memberikan-nasehat.html
  3. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5852801/surat-al-ahzab-ayat-53-etika-bertamu-di-rumah-tetangga

Pangkur-Ngawi, 17 Juni 2024 M / 10 Dzulhijjah 1445 H Pukul 11.21 WIB
*) Penulis adalah Budayawan/Penasihat GPMB Ngawi bertempat tinggal di Desa Pangkur, Kecamatan Pangkur, Ngawi dan Pengurus PCM Pangkur
Share:

Senin, 17 Juni 2024

Rasio Emas Ada di Telapak Tangan Kita - Esai Kusfandiari MM Abu Nidhat*)

Definisi Rasio Emas

Rasio Emas (The Golden Section, Yunani : phi Op) merupakan sebuah rasio yang sama dengan atau mendekati bilangan 1.618033988749895 or (1+’q5)/2 (The Golden Mean, MathSoft Constants) yang termasuk di dalamnya satu set konstruksi geometrik untuk memisahkan satu ruas garis menjadi banyak bagian di mana nilai rasio (perbandingan) garis yang panjang berbanding total panjang garis sama dengan atau mendekati nilai perbandingan dari garis yang pendek berbanding dengan garis yang panjang (The Golden Section).

The Golden Mean sebagai sebuah rasio/perbandingan kompleks yang menggambarkan satu set figur geometrik yang termasuk di dalamnya ; garis, segiempat, dan spiral. Figur-figur tersebut jika digambar sesuai dengan the Divine proportion dianggap sebagai bentuk yang sempurna dan paling memuaskan secara estetis. The Golden Section telah digunakan sejak zaman klasik dalam berbagai penerapan termasuk dalam bidang seni, arsitektur, dan spiritual karena pendekatannya terkait dengan hal yang bersifat ideal dan tentunya menyentuh sisi-sisi ketuhanan sebagai sesuatu yang absolut.

Tabel Rasio Emas
Rasio Emas bisa digambarkan dalam tabel sebagai berikut.


Keterangan :
  • Formulasi menggunakan aplikasi Excel
  • Tabel terdiri atas 8 kolom, yaitu kolom A, B, C, D, E, F, dan G
  • Kolom C merupakan Faktor 1 Kolom D merupakan Faktor 2 Kolom E menggunakan rumus [=C6+E6] Kolom F tidak usah diisi Kolom G menggunakan rumus [=E7/E6]
  • Kolom C – D – E – G dengan ruas ke bawah masing-masing merupakan hasil deret Fibonacci yang tidak terputus
  • Angka Fibonacci sampai deret ke-50, sebagai berikut :
  • 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377, 610, 987, 1597, 2584, 4181, 6765, 10946, 17711, 28657, 46368, 75025, 121393, 196418, 317811, 514229, 832040, 1346269, 2178309, 3524578, 5702887, 9227465, 14930352, 24157817, 39088169, 63245986, 102334155, 165580141, 267914296, 433494437, 701408733, 1134903170, 1836311903, 2971215073, 4807526976, 7778742049, 12586269025, 20365011074, dan seterusnya.
  • Tabel dibatasi sampai dengan kolom 19 dengan alasan dibatasi oleh ruang yang tersedia
  • Mulai dari ruas 8 sampai dengan ruas 19 dan seterusnya menunjukkan hasil yang sama, yaitu : 1,61.., kemudian mulai ruas 16 dan seterusnya menunjukkan hasil yang sama 1,618 sebagai Rasio Emas.

Dengan memperhatikan penjelasan tersebut di atas, deret 1, 2, 3, 5, 8, dan seterusnya memberikan pengertian bahwa :
2:1 = 2
3:2 = 1,5
5:3 = 1,667
8:5 = 1,625
Dan seterusnya

Bahkan
233:144 = 1,618
377:233 = 1,618
610:377 = 1,618
987:610 = 1,618
1597:987 = 1,618
Dan seterusnya yang menunjukkan konstanta absolut.

Rasio 2:3:5:8 di Ruas-ruas Jemari Kita

Falang adalah tulang kecil yang menyusun jari tangan dan kaki. Mereka dibagi menjadi tiga kategori: falang proksimal, falang tengah, dan falang distal. Setiap jari memiliki ketiga jenis ruas jari kecuali jempol kaki dan ibu jari, yang tidak memiliki ruas tengah (hanya falang proksimal dan falang distal).

Terdapat 14 ruan jari pada telapak tangan kita dan 4 ruas yang membangun bagian telapak tangan. Rinciannya tergambar pada tabel berikut,


Misalnya kita mengambil contoh Metakarpus II (Jari Telunjuk) yang terdiri atas 4 ruas, jika ruas paling ujung panjangnya 1 cm maka perbandingan antarruas sebagai berikut.


Dengan cara yang sama berlaku pada Metakarpus III, IV, dan V secara perbandingan berdasarkan Rasio Emas. Demikian pula berlaku bagi Ibu Jari (Metakarpus I), meski terdiri atas Falang Distal, Falang Proksimal dan dan Metakarpal, perbandingannya berlaku 2:3:5. Ingat bahwa tabel tersebut di atas merupakan contoh yang berlaku bagi Metakarpus II (Jari Telunjuk), sedangkan jari-jari lainnya tetap berlaku perbandingan 2:3:5:8. Dan dari ujung jari telunjuk sampai dengan pangkal metakarpal panjangnya 18 cm. Yang jelas bahwa jemari tangan kita dirancang secara proporsional. Rasio Emas berlaku secara universal sejak awal penciptaan manusia sampai akhir zaman.

Rasio Emas yang ada pada telapak tangan kita berlaku secara universal. Artinya Rasio Emas berlaku secara adil kepada setiap ciptaan, dalam hal ini insan. Sedangkan ciptaan lainnya atau bagian-bagian ciptaan yang lain tetap membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Subhanallah wa l-hamdu lillah. Kita mesti menyaksikan betapa hebat Allah, yang dengan Rasio Emas ini menyajikan dan atau menunjukkan keberadaan Allah.

Kata Kunci “Yad”
Kata kunci yang disebutkan dalam Al-Qur'an memiliki peranan penting dalam membentuk struktur konseptual dasar pandangan dunia Al-Qur'an. Salah satu kata kunci ini adalah "yad". Penggunaan kata yad dalam Al-Qur'an memiliki fleksibilitas dan keragaman makna ketika ditempatkan dalam berbagai struktur kalimat. Kata yad disebutkan sebanyak 122 kali dalam Al-Qur'an dengan berbagai derivasinya.

Meskipun makna umumnya adalah "tangan" secara fisik, baik milik manusia maupun hewan, dalam Al-Qur'an, kata yad memiliki sejumlah makna yang lebih luas dan bervariasi dari makna aslinya. Ini menjadi ide penelitian untuk meminimalisir kesalahpahaman dalam memahami keseluruhan Al-Qur'an. Dalam skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan semantik yang dikembangkan Toshihiko Izutsu, dengan harapan dapat memunculkan pesan-pesan yang dinamik dari kosa kata yad yang terdapat di dalam Al-Quran. Semantik Al-Qur’an menurut Toshihiko Izutsu berusaha menyingkap pandangan dunia Al-Qur’an (Weltanscahuung) melalui analisis semantik terhadap kosakata atau istilah-istilah kunci Al-Qur’an.

Apakah penyebutan “yad” sebanyak 122 kali dalam Al-Qur’an menunjukkan rahasia tersendiri?. Bagaimana halnya (hubungannya) dengan jumlah surat dalam Al-Qur’an sebanyak 114 surat? Tentu perlu penelitian lebih lanjut. Kita mesti yakin ada hikmah tersendiri dan merupakan tantangan bagi kita untuk melakukan eksplorasi secara ilmiah, dan tentu saja semakin meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah.

QS Al-Qamar 54:49

Menutup esai ini, marilah kita ingat kembali firman Allah, salah satu di antarnya QS Al-Qamar 54:49.
Allah menciptakan semuanya itu dengan cepat, tepat, serasi, dan indah. Semua yang diciptakan telah disesuaikan dengan fungsi dan manfaatnya masing-masing. Dalam QS Al-Qamar 54:49 Allah berfirman :
اِنَّا كُلَّ شَىۡءٍ خَلَقۡنٰهُ بِقَدَرٍ
Artinya: “Sungguh, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.”

Melansir Tafsir Kementrian Agama Republik Indonesia, ayat tersebut menjelaskan bahwa seluruh makhluk diciptakan-Nya sesuai ketentuan dan hukum-hukum yang telah ditetapkan-Nya. Rasulullah SAW bersabda: “Segala sesuatu telah ditetapkan ukurannya bahkan kelemahan dan kecerdasan.” (Hadits Riwayat Ahmad dan Muslim dari Ibnu Umar).

Terkait dengan Rasio Emas 1,618 yang diuraikan tersebut berlaku bagi seluruh umat manusia, kecuali, mohon maaf, yang mengalami kecelakaan genetika, Rasio Emas ini tidak berlaku.

Nashrun min Allah wa fathun qariib.

Referensi:
  • https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/61970/
  • https://kumparan.com/berita-hari-ini/surat-al-qamar-ayat-49-allah-menciptakan-seluruh-alam-semesta-sesuai-ukurannya-1weadIDRfcO/2
  • https://www.kompasiana.com/komjenrg6756/5fada6f38ede485eac4feef2/rasio-emas-tubuh-manusia-apakah-panjang-otong-sama-dengan-panjang-jari
  • https://www.pzhgenggong.or.id/2476/mukjizat-allah-swt-pada-penciptaan-dan-golden-ratiothe-golden-section/
  • https://www-mathnasium-com.translate.goog/blog/14-interesting-examples-of-the-golden-ratio-in-nature?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc

Pangkur-Ngawi, 15 Juni 2024 M / 07 Dzulhijjah 1445 H Pukul 16.07 WIB
*) Penulis adalah Budayawan/Penasihat GPMB Ngawi bertempat tinggal di Desa Pangkur, Kecamatan Pangkur, Ngawi dan Pengurus PCM Pangkur
Share:

Sabtu, 15 Juni 2024

Asma Allah Ada di Telapak Tangan Kita - Esai Kusfandiari MM Abu Nidhat


Mari Belajar Sepanjang Hayat

Sebagai petunjuk, rahmat dan cahaya Allah bagi umat manusia, Al-Qur’an merupakan mujizat yang berlaku sepanjang zaman. Sejak lebih dari empat belas abad silam tak ada satupun teori ilmiah atau fenomena alam yang tidak disebutkan dalam Al-Qur’an. Oleh sebab itu, sepanjang hayat mari kita belajar tanda-tanda kebesaran Allah baik secara Qauliyah maupun Kauniyah.

Firman Allah dalam QS Fuṣṣilat 41: 53
سَنُرِيۡهِمۡ اٰيٰتِنَا فِى الۡاٰفَاقِ وَفِىۡۤ اَنۡفُسِهِمۡ حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَهُمۡ اَنَّهُ الۡحَـقُّ‌ ؕ اَوَلَمۡ يَكۡفِ بِرَبِّكَ اَنَّهٗ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ شَهِيۡدٌ

Sanuriihim Aayaatinaa fil aafaaqi wa fiii anfusihim hattaa yatabaiyana lahum annahul haqq; awa lam yakfi bi Rabbika annahuu 'alaa kulli shai-in Shahiid

Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kebesaran) Kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur'an itu adalah benar. Tidak cukupkah (bagi kamu) bahwa Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?

Untuk membuktikan bahwa Al-Qur’an benar, mari kita memperhatikan tanda-tanda kebesaran Allah yang ada pada diri kita masing-masing.

Asmaul-Husna (Kode 99) Ada di Kedua Telapak Tangan Kita

Pada telapak tangan kiri dan kanan kita, jika kita perhatikan dengan cermat, kita melihat simbol seperti huruf “M” yang merupakan pencerminan (berkebalikan bagai pinang dibelah dua). Padahal tidak demikian. Pada telapak tangan kiri kita terlihat seperti huruf “/\” dan huruf “l”. Jika kita gabung menjadi (/\l) yang dalam Abjad Arab merupakan angka 81 (delapan puluh satu). Sebaliknya, pada telapak tangan kanan kita terlihat seperti huruf “l” dan huruf “/\”. Jika kita gabung menjadi (l/\) yang dalam Abjad Arab merupakan angka 18 (delapan belas). Jika kedua telapak tangan kita, kita dekatkan maka terbaca (/\l)| (l/\).

Hal tersebut di atas menunjukkan dua makna.

Pertama, 18 + 81 = 99. Ini menandakan bahwa diwakili oleh kedua telapak tangan kita, kita mesti bertashbih dan berdzikir dengan mengingat dan menyebut Asma Allah.

Kedua, jika terbaca (/\l)| (l/\) tanpa pembatas, akan terbaca (/\ll/\) atau 1881 (seribu delapan ratus delapan puluh satu). Dan 1881 ini merupakan perkalian 19 dan 99 atau 19x99. Jelasnya, 19x99 = 1881 mendeskripsikan angka kelipatan 19 yang ke-99 atau angka kelipatan 99 yang ke-19.

Ketiga, artinya bahwa Allah dengan asmaul-husna (99 asma wa shifat) memelihara jagad raya, dan tentu saja yang ada dalam diri kita secara terus-menerus. Hal ini diwakili Ar-Rabb, Ar-Rahman, Ar-Rahiim, Al-Malik, Al-Ilaah, Al-Hadi yang tersirat dan tersurat dalam QS Al-Fatihah. In sya’a Allah angka 19 dan 99 akan dibicarakan tersendiri dalam tulisan berikutnya (yang lain, yang baru). Subhanallaah wa l-hamdu lillaah, tentu di balik perumpamaan tersebut di atas, kita berusaha mengambil hikmah bahwa kita sebagai makhluk dan hamba wajib banyak bersyukur kepada Allah atas karunia yang besar dan tak terperikan ini. Ibarat ada 1881 kenikmatan yang kita terima secara terus-menerus di sepanjang hayat kita.

Dengan kata lain, dengan memahami ayat-ayata Kauniyah seperti tersebut ini, membuat kita semakin tekun beribadah dan beramal shalih lillaahi ta’ala, semata-mata karena Allah. Dengan asma Allah yang ada di diri kita masing-masing, seharusnya kita menjauhi perbuatan mungkar, seperti kufur nikmat, berbuat jahil, serakah, tidak mau bersedekah, dan sebagainya.

Saksikan juga suara dari Ilma Plojovic – Esma ul Husna (99 Names of Allah): https://youtu.be/lm9S_K17-XU

Asma Allah Ada di Kedua Telapak Tangan Kita

Tahukah kita, bahwa ruas-ruas tulang jari (tapak tangan maupun telapak kaki) kita, terkandung jejak-jejak nama Allah, Tuhan yang sebenar pencipta alam semesta beserta isinya ini. Kalau tidak percaya bisa didemonstrasikan. Silakan perhatikan salah satu tapak tangan kita (bisa tangan sebelah kanan bisa juga tangan sebelah kiri). Perhatikan lagi dengan lebih seksama:
  • jari kelingking membentuk huruf alif
  • jari manis, jari tengah, dan jari telunjuk membentuk huruf lam(double)
  • jari jempol (ibu jari) membentuk huruf ha’
Jadi jika digabung, maka bagi anda yang mengerti huruf Arab akan mendapati bentuk tapak tangan itu bisa dibaca sebagai Allah (dalam bahasa Arab). Sesungguhnya Allah, Tuhan yang Maha Agung lagi Maha Bijaksana, Dia telah menunjukkan keagungan-Nya melalui penciptaan lima jari manusia, yang melambangkan huruf-huruf : Alif, Lam, Lam dan Ha yang membentuk kalimah Allah dalam perkataan dan tulisan Arab.

Keistimewaan pada jari jemari kita menunjukkan kebenaran firman Allah yang menyatakan bahwa segala sesuatu ada bekasnya. Allah tidak akan menyia-nyiakan bekas-bekas ini untuk dituntut di yaumil akhir nanti. “Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan".
… وَنَڪۡتُبُ مَا قَدَّمُواْ وَءَاثَـٰرَهُمۡۚ وَكُلَّ شَىۡءٍ أَحۡصَيۡنَـٰهُ فِىٓ إِمَامٍ۬ مُّبِينٍ۬

Artinya, ”Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS. Yaasin 36:12)

Kode 19 Ada di Telapak Tangan Kita

Terdapat 14 ruang jari pada telapak tangan kita dan 5 ruas yang membangun bagian telapan tangan. Rinciannya tergambar pada tabel berikut,

Al-Quran diawali Bismillah. Jumlah huruf Bismillah itu terdiri dari 19 huruf, yaitu, 1. ba, 2. sin, 3. mim, 4. alif, 5. lam, 6. lam, 7. ha, 8. alif, 9. lam, 10. ra, 11. ha, 12. mim, 13. nun, 14. alif, 15. lam, 16. ra, 17. ha, 18. ya, dan 19. mim.

Kalimat ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمmerupakan sebuah kalimat yang sangat penting dan sakral dalam ajaran agama Islam. Mengawali setiap pekerjaan dengan membaca ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم merupakan ajaran serta perkara yang penting oleh umat Islam. Hal ini sesuai dengan Sabda dari Rasulullah yang artinya : “Setiap perkara yang baik di awali dengan membaca Bismillah maka perkara itu akan mendapatkan keberkahan”. (Hadits Riwayat Al-Khatib dalam Al-Jami (di dalam Al-Qur’an setiap surah, terkecuali surah At-Taubah, selalu diawali dengan
ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Dan yang mesti kita ingat bahwa bagian dari aktivitas kita dilakukan oleh tangan. Dalam hal ini telapak tangan kita yang mewakili seluruh tubuh untuk mengucapkan
ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم.

Kode 8 Ada di Pergelangan Tangan Kita

Tulang-tulang pergelangan tangan ada di pangkal telapak tangan kita berjumlah 8 ruas.

Hal ini mengingatkan kita kepada 8 golongan penerima zakat, yaitu : 1. fakir, 2. miskin, 3. amil, 4. mualaf, 5. budak, 6. orang yang berhutang, 7. orang yang berjihad, dan 8. anak jalanan.

Golongan penerima zakat termaktub dalam surat QS At Taubah 9:60 yang artinya :
"Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berutang, untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Maha bijaksana."

Zakat merupakan salah satu rukun Islam diwajibkan bagi umat muslim yang mampu menjalankannya. Adapun zakat fitrah adalah zakat yang wajib ditunaikan oleh semua umat muslim di bulan puasa Ramadan dan ditunaikan sebelum melaksanakan salat Idulfitri.

Bukti Menguatkan bahwa Al-Qur’an Diturunkan dalam Bahasa Arab

Ada empat kitab yang diturunkan Allah SWT kepada empat nabi dan rasul berbeda. Adalah kitab Taurat yang diterima Nabi Musa AS, Zabur diterima Nabi Daud AS, Injil diterima Nabi Isa AS, dan terakhir Al-Qur’an diterima Rasulullah SAW. Selain penerimanya, bahasa yang digunakan keempat kitab Allah ini juga berbeda-beda. Taurat menggunakan bahasa Ibrani, Zabur dengan bahasa Qibti, Injil dengan bahasa Suryani, dan Al-Qur’an berbahasa Arab.

Saat ini kitab suci yang berlaku bagi umat Islam adalah Al-Qur’an. Al-Qur’an merupakan pedoman hidup manusia penyempurna kitab-kitab terdahulunya. Al-Qur’an adalah petunjuk untuk selamat di dunia dan akhirat. Sebagaimana disebut sebelumnya, Al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW ini menggunakan bahasa Arab.

Mengapa Al-Qur’an menggunakan bahasa Arab?

Menurut Prof Quraish Shihab , alasan Al-Qur’an berbahasa Arab :

Pertama, Karena Masyarakat saat Itu Berbahasa Arab.
“Tidak ada satu ajaran yang ingin disampaikan pada suatu masyarakat kecuali bahasa yang digunakannya adalah bahasa yang dipahami oleh masyarakat itu. Mengingat saat itu Al-Qur’an diturunkan di Makkah dan Madinah, maka Al-Qur’an menggunakan bahasa Arab.”

Alasan pertama ini bisa saja muncul pertanyaan berikutnya. Kenapa Al-Qur’an harus turun di Makkah dan Madinah? Kenapa tidak di Amerika, Inggris, atau Australia?

“Kalau ada satu ajaran yang ingin ditujukan kepada semua penjuru di mana sebaiknya di mulai? Apa di ujung atau di tengah? Mestinya di tengah. Posisi tengah itu bisa di Timur Tengah yang secara strategis bisa ke arah Barat, Timur, Selatan, atau Utara. Sehingga memudahkan penyebaran Al-Qur’an ke seluruh penjuru dunia, apalagi saat itu alat transportasi dan informasi masih sangat terbatas.” tuturnya, dikutip dari video yang diunggah YouTube Pase Blinken, Senin (8/1/2024).

Kedua, Karena Diturunkan di Makkah
“Kalau bicara Timur Tengah, Al-Qur’an bisa diturunkan di Irak, Iran, Mesir, atau Yaman. Akan tetapi, di Timur Tengah saat itu ada dua kekuatan besar dunia yaitu Persia dan Romawi. Persia menyembah api, Romawi menganut agama Kristen walaupun akhlaknya bukan akhlak yang diajarkan Nabi Isa. Seandainya Islam yang mengajar tauhid ini muncul di Persia kira-kira akan dibiarkan oleh penguasa? Tidak. Kalau muncul di Romawi? Tidak. Oleh karenanya, Al-Qur’an turun di satu wilayah di tengah yang belum dikuasai oleh Persia dan Romawi. Makkah saat itu belum dikuasai. Makkah itu oleh Al-Qur’an dinamai ummul-qura, pusat bumi.”

Ketiga, Karena Bahasa Paling Kaya
Pertanyaan kembali muncul, di Makkah kan banyak orang, kenapa harus Nabi Muhammad SAW?
“Karena orang paling terpercaya pada masa turunnya Al-Qur’an adalah Nabi Muhammad SAW. “Wajar gak? Dia bahasa Arab. Masyarakat yang diajar ini berbahasa Arab, Al-Qur’an turun dalam bahasa Arab, apalagi bahasa Arab itu diakui oleh semua ahli adalah bahasa yang paling kaya yang dikenal umat manusia.”

Al-Qur’an Tak Terlepas dari Asbab al-Nuzul

Memahami al-Qur’an tidak cukup hanya dengan mengandalkan penguasaan bahasa Arab, apalagi hanya dengan bekal terjemah. Dibutuhkan banyak piranti untuk dapat memahami al-Qur’an dengan benar agar tidak terjatuh dalam penafsiran yang arbriter. Salah satu piranti yang dibutuhkan dalam memahami al-Qur’an adalah asbāb al-nuzūl. Ibnu Daqīq al-‘Īd berkata, “Penjelasan sabab Nuzūl adalah jalan yang kuat untuk memahami al-Qur’an”. Sementara al-Wāhidī menjelaskan, “tidak mungkin mengetahui penafsiran suatu ayat tanpa mengacu pada kisah ayat tersebut dan penjelasan turunnya.”. Sedangkan Ibnu Taimiyah berpandangan, “mengetahui sabab Nuzuūl dapat membantu memahami al-Qur’an. Sebab, mengetahui ‘sebab’ dapat melahirkan pengetahuan tentang ‘akibat’ ”.

Di samping itu asbāb al-nuzūl merupakan konteks situasi yang dapat menentukan makna teks. Tanpa memahami konteks, pemahaman terhadap teks dapat mengalami distorsi. Dengan mengetahui asbāb al-nuzūl, kemugkinan terjadinya distorsi pemahaman dapat dikurangi, bahkan dihilangkan. Sebab, seperti dikatakan al-Shāṭibī, mengetahui asbāb al-nuzūl sama artinya dengan mengetahui konteks situasi.

Wajar bahwa Asma Allah Menggunakan Abjad Arab

Dengan memperhatikan penjelasan tersebut di atas, wajar bahwa Asma Allah menggunakan Abjad Arab sebagai Ayat-ayat Kauniyah. Bahasa Arab adalah bahasa al-Qur’an. Bahasa Arab sebagai media Ayat-ayat Qauliyah. Allah memilih Bahasa Arab untuk transformasi pesan abadi dan generalnya. Dalil pilihan ini tepat, karena beragam tipologi khusus dan kemampuan bahasa Arab dalam transformasi pelbagai konsep dan makna dapat menjadi dalil pilihan Tuhan atas bahasa ini. Berdasarkan hal itu, bahasa Arab yang merupakan bahasa al-Qur’an merupakan bentuk kemurahan Allah yang mengemuka pada sebelas ayat dalam al-Qur’an.

Nashrun min Allah wa fathun qariib.

Referensi :
  • http://adanikmatdisini.blogspot.com/2013/04/rahasia-telapak-tangan.html?m=1
  • http://www.voa-islam.com/read/muslimah/2013/12/15/28140/allahu-akbartanda-tanda-kebesaran-allah-pada-tubuh-manusia/#sthash.1V9sINZq.dpbs
  • https://erfan.ir/indonesian/83643.html
  • https://hendronoorherbanto.wordpress.com/2018/06/08/99-asmaul-husna-di-kedua-tangan-kita/
  • https://staialanwar.ac.id/problematika-asbab-al-nuzul/
  • https://tips-belajar-matematika.blogspot.com/2016/10/metode-jarimatika-untuk-penjumlahan-dan.html?m=1
  • https://www.daarelqolam.ac.id/artikel/pelajaran/2010/08/mukjizat-jari-jemari/
  • https://www.gramedia.com/literasi/telapak-tangan/
  • https://www.kaskus.co.id/thread/54595d07bccb17aa3a8b4573/subhanalloh-jumlah-asmaul-husna-dalam-telapak-tangan-manusia
  • https://www.liputan6.com/islami/read/5500413/3-alasan-al-quran-berbahasa-arab-menurut-prof-quraish-shihab-kenapa-turun-di-makkah?page=4

Pangkur-Ngawi, 14 Juni 2024 M / 06 Dzulhijjah 1445 H Pukul 17.06 WIB
*) Penulis adalah Budayawan/Penasihat GPMB Ngawi bertempat tinggal di Desa Pangkur, Kecamatan Pangkur, Ngawi dan Pengurus PCM Pangkur
Share:

Kamis, 13 Juni 2024

Khutbah Jumat: Keutamaan Puasa Arafah

الخطبة الأولى لعيد الأضحى

إِنَّ الحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِيْرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهَ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ لاَ نَبِيَ وَلَا رَسُولَ بَعْدَهُ.
قَالَ تَعَالَى فِي القُرْآنِ الكَرِيمِ : يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًاۙ ٧٠ يُّصْلِحْ لَكُمْ اَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْۗ وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
وَقَالَ أَيْضاً : يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ اِلَّآ اَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِّنْكُمْ ۗ وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَنْفُسَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًا اللَّهُمَّ صَلِّي عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينْ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسِانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ :

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Pada kesempatan yang penuh berkah ini, marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Salah satu amal ibadah yang sangat dianjurkan untuk kita laksanakan adalah puasa Arafah, yang jatuh pada tanggal 9 Zulhijah. Puasa ini sangat dianjurkan bagi kita yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji di tanah suci.

Keutamaan puasa Arafah ditegaskan dalam beberapa hadis Nabi Muhammad SAW. Salah satunya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Qatadah. Dalam hadis tersebut, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa puasa pada hari Arafah dapat menghapus dosa-dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.

Sebagaimana diriwayatkan dalam hadis berikut ini:
عَنْ أَبِى قَتَادَةَ الأَنْصَارِىِّ رَضِىَ الله عنه أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ … صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ …[رواه الجماعة إلا البخارى والترمذى]

“Dari Abu Qatadah (diriwayatkan) bahwa Rasulullah SAW ditanya tentang puasa hari Arafah, lalu beliau menjawab: (Puasa hari Arafah itu) menghapus dosa-dosa satu tahun lalu dan satu tahun yang akan datang…” [HR jemaah ahli hadis kecuali al-Bukhari dan at-Tirmidzi].

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Sebagaimana telah disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Qatadah, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa puasa pada hari Arafah dapat menghapus dosa-dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Namun, jamaah sekalian, perlu kita pahami bersama bahwa yang dimaksud dengan penghapusan dosa dalam konteks ini adalah dosa-dosa kecil. Dosa-dosa besar seperti syirik, zina, meninggalkan salat, dan sebagainya, memerlukan pertaubatan yang sungguh-sungguh.

Pertobatan dari dosa-dosa besar ini harus melalui prosesi khusus yang melibatkan penyesalan mendalam, komitmen untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut, permohonan ampun kepada Allah, serta mengganti keburukan dengan amal saleh.

Dalam QS. At-Tahrim ayat 8 Allah berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ تُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّـَٔاتِكُمْ

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu.” (QS. At-Tahrim: 8).

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Puasa Arafah menawarkan kesempatan bagi kita untuk membersihkan diri dari dosa-dosa kecil yang mungkin telah kita lakukan selama setahun penuh. Ini adalah momen untuk merefleksikan diri, merenungkan kesalahan, dan memperbaiki diri. Dengan menjalankan puasa ini, seorang Muslim diharapkan dapat mencapai derajat ketakwaan yang lebih tinggi, mendekatkan diri kepada Allah, dan mempersiapkan diri untuk menghadapi masa depan dengan lebih baik.

Pengampunan ini merupakan bagian dari kasih sayang Allah terhadap umat-Nya. Dalam QS. Ali Imran ayat 31, Allah berfirman:
قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

“Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Ali Imran: 31).

Pada ayat lain, Allah berfirman:
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ سَيَجْعَلُ لَهُمُ الرَّحْمٰنُ وُدًّا

“Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, kelak (Allah) Yang Maha Pengasih akan menanamkan rasa kasih sayang (dalam hati mereka).” (QS. Maryam: 96).

Kasih sayang Allah yang begitu besar memberikan kita berbagai kesempatan untuk selalu kembali kepada-Nya, memohon ampunan, dan memperbaiki diri. Marilah kita manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, berpuasa dengan penuh keikhlasan dan ketulusan hati, serta memohon ampunan kepada Allah atas segala dosa dan kesalahan kita. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan hidayah dan taufik-Nya kepada kita semua, agar kita selalu berada di jalan yang diridhai-Nya.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ




الخطبة الثانية لعيد الأضحى
الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ هَدَانَا لِهذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللهُ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِيْنُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ صَادِقُ الْوَعْدِ الْأَمِيْنُ اللّهُمَّ فَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ فَأُوْصِيْنِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ حَقَّ تُقَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ

Marilah kita bersama-sama mengamalkan puasa Arafah dengan penuh keikhlasan dan ketulusan hati. Semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa kita yang telah lalu dan yang akan datang, serta memberikan kekuatan kepada kita untuk terus meningkatkan amal ibadah kita.

Marilah kita juga berdoa untuk saudara-saudara kita yang sedang menunaikan ibadah haji, semoga mereka diberikan kemudahan dan keberkahan dalam menjalankan ibadah tersebut, serta kembali ke tanah air dengan membawa haji yang mabrur.
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَقَرَابَتِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ أَجْمَعِيْنَ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

Sumber: https://muhammadiyah.or.id/2024/06/khutbah-jumat-keutamaan-puasa-arafah/
Share:

Berawal dari Yoghurt [Satu Segmen Proses Kreatif Menulis] - Esai Kusfandiari MM Abu Nidhat*)


Di salah satu grup WhatsApp yang diikuti Guru Galib, ada pesan yang masuk sebagai berikut.

Ketika susu basi, ia menjadi yoghurt. Yoghurt lebih bernilai daripada susu. Jika bahkan menjadi lebih basi, ia berubah menjadi keju. Keju lebih bernilai daripada yoghurt dan susu. Dan jika jus anggur menjadi asam, ia berubah menjadi anggur, yang bahkan lebih mahal daripada jus anggur.

Anda tidak buruk karena Anda membuat kesalahan. Kesalahan adalah pengalaman yang membuat Anda lebih bernilai sebagai pribadi.

Christopher Columbus membuat kesalahan navigasi yang membuatnya melenceng dari tujuannya untuk menemukan route baru ke Asia, tapi malah menemukan benua Amerika.

Kesalahan Alexander Fleming membawanya menemukan Penisilin.
Jangan biarkan kesalahan membuat Anda terpuruk.
Selain latihan yang membuat sempurna. Kesalahan yang kita pelajaripun membuat kita belajar untuk lebih sempurna!

~ Reno Omokri
✍🏼blog Awesome quotes & notes


Di Grup Penggiat Literasi Indonesia 1, grup yang lain tentunya, Guru Galib menemukan pesan yang disampaikan oleh Nubarant Ronaldo Rozalino, bunyinya sebagai berikut.

MOTIVASI PLATO KEPADA MURID-MURIDNYA

Di Akademi Athena, Plato berbicara kepada sekelompok murid yang sedang merasa putus asa setelah menghadapi beberapa kegagalan dalam studi mereka. Dengan nada lembut namun penuh keyakinan, Plato mengajak mereka untuk merenungkan makna kegagalan.

Plato : "Anak-anakku, kegagalan bukanlah akhir dari perjalanan kita. Sebaliknya, itu adalah batu loncatan menuju kesuksesan. Setiap kali kita gagal, kita diberi kesempatan untuk belajar sesuatu yang baru. Kita bisa melihat kesalahan kita, memahami apa yang tidak berhasil, dan mencari cara untuk memperbaikinya."

Kemudian Seorang murid muda, terlihat sedih dan putus asa, bertanya dengan suara bergetar, "Tapi, Guru, bagaimana kita bisa melihat kegagalan sebagai hal yang positif ketika kita merasa begitu kecewa?"

Plato : "Aku mengerti perasaanmu. Kegagalan memang bisa membuat kita merasa kecewa. Namun, pikirkanlah tentang seorang anak yang belajar berjalan. Berapa kali dia jatuh sebelum akhirnya bisa berdiri dengan tegak dan berjalan? Setiap kali dia jatuh, dia belajar sesuatu yang baru tentang keseimbangan dan kekuatan. Tanpa kegagalan itu, dia tidak akan pernah bisa berjalan."

Murid lain mengangguk, mulai memahami. "Jadi, setiap kegagalan adalah pelajaran?" Tanya mereka.

Plato : "Tepat sekali. Setiap kegagalan adalah pelajaran yang membawa kita lebih dekat pada kesuksesan. Itu adalah kesempatan untuk memperbaiki diri, untuk menjadi lebih baik, lebih kuat, dan lebih bijaksana. Ketahanan kita diuji melalui kegagalan, dan ketekunan kita diperkuat. Ingatlah bahwa "Kesuksesan yang sejati tidak datang tanpa usaha dan perjuangan."

Para muridpun mulai melihat kegagalan dari sudut pandang yang berbeda. Mereka menyadari bahwa setiap kegagalan membawa mereka lebih dekat pada tujuan mereka, asalkan mereka mau belajar dan terus berusaha. Mereka berjanji pada diri sendiri untuk tidak menyerah dan menggunakan setiap kegagalan sebagai batu loncatan menuju kesuksesan.

Jadi filosofi Pernyataan Plato bahwa "kegagalan adalah batu loncatan menuju kesuksesan" mengajarkan kita untuk melihat kegagalan sebagai bagian penting dari proses belajar dan berkembang. Kegagalan memberikan pelajaran berharga, membangun ketahanan, dan memotivasi kita untuk berusaha lebih keras. Dengan memahami hal ini, kita bisa menghadapi kegagalan dengan sikap positif dan menggunakan setiap kegagalan sebagai kesempatan untuk tumbuh dan mencapai kesuksesan.


Karena merasa ada relevansinya dengan motivasi berwirausaha, Guru Galib meneruskan kedua tulisan tersebut di atas ke Grup Paguyuban Kelompok Pemanfaat Desa Pangkur, dengan menambah klausa :

Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang ulet dan tahan segala cuaca dan musim. Barakallaahu fii umrinaa.
🤲🤲 (tanda dua telapak tangan simbol berdoa)

Dari postingan diteruskan seperti tersebut di atas, Guru Galib “kepikiran” untuk mengembangkan bagian-bagian paragraf. Hasilnya diposting di Grup GPMB Ngawi, sebagai berikut.

Berawal dari Kegagalan

Yoghurt adalah produk pangan berupa hasil olahan susu melaui proses fermentasi menggunakan bakteri tertentu, yaitu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Kombinasi kedua bakteri tersebut berfungsi untuk mengubah laktosa (gula susu) menjadi asam laktat yang berakibat pada penurunan pH dan terbentuknya gumpalan disebabkan koagulasi protein susu oleh asam sehingga menghasilkan cita rasa yang khas karena mengandung komponen flavor seperti diasetil, asetaldehit dan karbondioksida.

Paragraf tersebut hanyalah menunjukkan simpulan dari proses keberhasilan. Padahal jauh sebelumnya, "penemunya" secara tidak sengaja membiarkan satu tong (atau bertong-tong) air susu yang terlambat dikonsumsi atau didistribusikan untuk dikonsumsi.

Yoghurt adalah produk olahan susu basi yang dianggap sebagai kegagalan. Dalam proses selanjutnya, melalui uji coba dan keliru, yoghurt telah jadi produk yang berkualitas yang menunjukkan nilai ekonomi melebihi nilai ekonomi susu.

Bagaimana halnya dengan kita yang berkutat di zona literasi? Tidak ada kata terlambat untuk berbuat, menulis, berbicara, dan bereksperimen. Mungkin saja kemarin, kita gagal membuat "yoghurt", tidak mengapa. Simpan saja dokumen itu di file laptop yang mudah dicari dan ditemukan. Siapa tahu kelak, tulisan itu bisa kita olah jadi "Produk yang Berkualitas".

Salam Literasi, Tetaplah Berproduksi!


💪😃 (simbol wajah bersemangat dan tangan mengepal)
Barakallaahu fii umrinaa.
🤲🤲 (simbol kedua telapak tangan lagi berdoa)

Masih terinspirasi dari tulisan Reno Omokri ✍🏼blog Awesome quotes & notes terkait dengan istilah “keju” yang berawal dari suatu kegagalan, Guru Galib berburu menyusun tulisan hasilnya sebagai berikut.

Berlanjut Jadi Keju


Keju adalah jenis produk olahan berbahan baku susu. Keju terbuat dari susu yang digumpalkan. Proses penggumpalan ini bisa dilakukan dengan hanya menambahkan asam atau dengan menggunakan enzim yang dibantu oleh bakteri baik. Enzimnya dikenal dengan rennet.


Dengan daya imajinasinya, Guru Galib mengolah alinea :

Paragraf tersebut hanyalah menunjukkan simpulan dari proses keberhasilan. Padahal jauh sebelumnya, "penemunya" secara tidak sengaja membiarkan satu tong (atau bertong-tong) air susu yang terlambat dikonsumsi atau didistribusikan untuk dikonsumsi.

Menjadi alinea baru sebagai berikut.

Paragraf tersebut di atas hanyalan menunjukkan simpulan dari proses keberhasilan. Dulu “penemunya” yang lain tentunya secara tidak sengaja membiarkan “yoghurt” mengering dan atau mengalami penggumpalan. Ia tentu pernah mengalami kegagalan. Dan kegagalan itu bukan satu kali dua kali, melainkan berkali-kali, sampai ia benar-benar menemukan “produk baru” yang ia beri nama “keju” atau “cheeze”.

Lalu pada alinea di bawahnya yang berbunyi :

Yoghurt adalah produk olahan susu basi yang dianggap sebagai kegagalan. Dalam proses selanjutnya, melalui uji coba dan keliru, yoghurt telah jadi produk yang berkualitas yang menunjukkan nilai ekonomi melebihi nilai ekonomi susu.

Diolah dan atau diubah menjadi alinea :

Sebagai produk olahan susu basi atau yang mengalami fermentasi bolehlah dianggap pernah dan telah mengalami kegagalan berkali-kali, sampai “penemunya” menemukan produk baru yang bernama keju. Inilah yang namanya kegagalan berbuah keberhasilan.

Lalu pada alinea di bawahnya yang berbunyi :

Bagaimana halnya dengan kita yang berkutat di zona literasi? Tidak ada kata terlambat untuk berbuat, menulis, berbicara, dan bereksperimen. Mungkin saja kemarin, kita gagal membuat "yoghurt", tidak mengapa. Simpan saja dokumen itu di file laptop yang mudah dicari dan ditemukan. Siapa tahu kelak, tulisan itu bisa kita olah jadi "Produk yang Berkualitas".

Diolah dan atau diubah menjadi alinea :

Kita yang senantiasa berkutat di zona literasi “tak putus dirundung malang”, “tak pernah berhenti dirundung salah ketik ataupun salah dalam redaksi tulisan”. Inilah yang namanya perkembangan berpikir. Jangan pernah ada kata puas, sampai benar-benar tulisan kita enak dibaca dan penting. Perkara orang lain tidak memahami, itu persoalan lain. Perkara, saat diposting di grup kemudian tidak ada yang menanggapi sama sekali, kita tidak usah risau betul. Boleh jadi memang tulisan kita tidak berkualitas atau tidak dipahami para anggota dalam grup. Namun, boleh jadi pula tulisan kita diam-diam disimpan dan atau diteruskan kepada teman literat yang tidak ada dalam grup.

Kemudian menambahkannya dengan bagian tulisan berikutnya :

Christopher Columbus saja pernah membuat kesalahan navigasi. Orang-orang dalam satu kapal berlayar dengan tujuan yang melenceng dari yang direncanakan. Maksud hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai. Maksud hati berlayar sesuai dengan navigasi, apa daya kapal berlayar dengan “route baru” ke wilayah lain ke Asia, bahkan kemudian ia (atau mereka) menemukan benua Amerika. Tidak jelas (tidak ada berita) yang mungkin ada awak kapalnya berseru,”Perjalanan ini ngawur dan terasa sangat melelahkan, beruntunglah kalian tidak ikut pelayaran kami.”

Biasa, Guru Galib menyisipkan joke-joke yang menyegarkan otak untuk menepis kejenuhan. Juga ia menambahkan alinea yang baru.

Alexander Fleming saja pernah mengalami kesalahan. Buah kesalahan adalah keberhasilan juga. Fleming tidak banyak melakukan penelitian mengenai penisilin setelah pengamatan awalnya pada tahun 1928. Mulai tahun 1941, setelah wartawan berita mulai meliput uji coba awal antibiotik pada manusia, Fleming yang tidak memiliki kepemilikan sebagai penemu penisilin. Hal ini membuat Florey sangat khawatir bahwa kontribusi kelompok Oxford justru diabaikan. Masalah ini sebagian diperbaiki pada tahun 1945, ketika Fleming, Florey, dan Chain – tetapi bukan Heatley – dianugerahi Hadiah Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran. Dalam pidato penerimaannya, Fleming memperingatkan bahwa penggunaan penisilin yang berlebihan dapat menyebabkan resistensi bakteri.

Pada tahun 1990, Oxford menggantikan pengawasan komite Nobel dengan menganugerahkan Heatley gelar doktor kehormatan kedokteran pertama dalam 800 tahun sejarahnya.

Mungkin pada tanggal 28 September ini, saat kita merayakan pencapaian besar Alexander Fleming, kita ingat bahwa penisilin juga membutuhkan kebidanan Florey, Chain dan Heatley, serta pasukan pekerja laboratorium.


Referensi :
https://www-pbs-org.translate.goog/newshour/health/the-real-story-behind-the-worlds-first-antibiotic?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc

Tulisan tersebut di atas segera diposting di grup Guru Pembelajar Bahasa Indonesia. Tidak peduli ada yang membaca atau tidak. Tidak peduli ada tanggapan atau sekedar mengapresiasi dengan ikon.

Juga bercermin pada keberhasilan Flemming dan kawan-kawan, Guru Galib merasa berhutang budi kepada teman-teman literat yang punya andil besar dalam mengantarkan “daya berpikirnya” yang semakin lama semakin “liar” dan berkembang pesat. Meski mungkin tidak diakui dunia manapun, ia terus menulis dan menulis. Meski pula tulisannya tidak pernah dipahami orang, karena dirasa “aneh” dan “nyleneh” atau tidak lazim. Guru Galib memang galib dan bertahan pada galibnya.

Ia tentu tetap teringat saat guru SD di kota Mojokerto menerangkan kepada murid-muridnya di kelas IV bagaimana cara menggambar lampu teplok berbahan bakar minyak tanah.

“Pada galibnya, lampu teplok itu seperti ini,” sambil menunjukkan lukisan lampu teplok yang ada di papan tulis. Dulu papan tulis itu dicat hitam, dan alat tulisnya berupa kapur tulis batangan.

Tak urung di luar kelas “didengar” oleh wartawan yang akan mewawancarainya tentang kemajuan pendidikan. Sewaktu istirahat wartawan itu menemui Pak Guru. Sebelum wawancara dimulai, wartawan sempat bertanya,”Pada galibnya itu apa, Pak Guru?” “O... galibnya itu mblendhuknya,” jawab Pak Guru dengan enteng.

Kisah singkat Pak Guru menggambar galib lampu teplok itulah, penulis menggunakan tokoh yang bernama Guru Galib untuk peran-peran yang aneh, nyleneh, absurd, di luar nalar pada umumnya, dan lain-lain, dan sebagainya.

Pangkur-Ngawi, 11 Juni 2024 M / 03 Dzulhijjah 1445 H Pukul 02.44 WIB *) Penulis adalah Budayawan/Penasihat GPMB Ngawi bertempat tinggal di Desa Pangkur, Kecamatan Pangkur, Ngawi dan Pengurus PCM Pangkur
Share:

Senin, 10 Juni 2024

Parenting : Ada Apa dengan Bahasa Ibu? - Esai Kusfandiari MM Abu Nidhat*)


QS Ar-Rum · 30:22
وَمِنْ اٰيٰتِهٖ خَلْقُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافُ اَلْسِنَتِكُمْ وَاَلْوَانِكُمْۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّلْعٰلِمِيْنَ ۝٢٢

wa min âyâtihî khalqus-samâwâti wal-ardli wakhtilâfu alsinatikum wa alwânikum, inna fî dzâlika la'âyâtil lil-‘âlimîn

Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah penciptaan langit dan bumi, perbedaan bahasa dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berilmu.

Tafsir Wajiz

Dan di antara tanda-tanda kebesaran-Nya ialah penciptaan langit tanpa penyangga dan bumi yang terhampar, demikian pula perbedaan bahasamu yang diucapkan dengan mulut yang terdiri atas unsur yang sama: bibir, gigi, dan lidah; dan perbedaan warna kulitmu meski kamu berasal dari sumber yang satu. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda eksistensi dan keesaan-Nya bagi orang-orang yang mengetahui atau berilmu. Dari 8.324 bahasa, sekitar 7.000 masih digunakan. Situs web Ethnologue, Languages of the World, salah satu situs yang otoritatif dan banyak dikutip oleh linguis, mencatat bahwa bahasa yang digunakan di dunia berjumlah 7.168 (perbedaan bahasa).

Al-Qur’an menyebut cara berbahasa dan komunikasi yang baik itu dengan istilah Qaulan Ma’rufan (QS An-Nisa’ ayat 5 dan ayat 8). Qaulan ma’rufan adalah kalimat dan kata yang sopan, lemah lembut, ungkapan yang pantas dan tidak menyakitkan atau menyinggung perasaan yang mendengar atau diajak bicara.

Ma’rufa identik dengan kata ‘urf yang bermakna budaya. M. Quraish Shihab menyatakan ma’ruf secara bahasa artinya baik dan diterima oleh nilai-nilai yang berlaku di dalam masyarakat. Karena itu Qaulan ma’rufan berarti perkataan yang pantas dengan latar belakang dan status seseorang, menggunakan sindiran (tidak kasar) dan tidak menyakitkan atau menyinggung perasaan serta pembicaraan yang bermanfaat dan menimbulkan kemaslahatan.

Selain Qaulan ma’rufan, Al-Qur’an juga menyebut istilah Qaulan Sadida (QS An-Nisa’ 4:9) yaitu istilah yang digunakan untuk menyebut perkataan yang benar dan jujur. Perkataan yang kita sampaikan hendaknya perkataan yang benar dan jujur, bukan berbohong atau mengandung penipuan. Kemudian ada istilah Qaulan Baligha (QS An-Nisa’ 4:63), yang artinya perkataan yang tetap sasaran dan mudah dimengerti serta berbekas di jiwa. Al-Qur’an juga menggunakan istilah Qaulan Karima (QS Al-Isra 17:23), yang artinya perkataan atau ucapan yang mulia, bukan kata yang penuh cacian, kasar lagi keras. Ada pula istilah Qaulan Layyinan (QS Thaha 20:44), artinya perkataan yang lemah lembut yang menggugah kesadaran. Terakhir adalah Qaulan Maysura (QS Al-Isra 17:28) yang artinya perkataan yang ringan, mudah dimengerti dan dipahami.

Menjadi tugas orang tua, para pendidik, dan para pemimpin untuk menanamkan nilai-nilai karakter kepada anak didik dan generasi penerus bangsa. Salah satunya adalah dengan mengajarkan berbahasa dan berkomunikasi yang baik. Cara berbahasa yang baik adalah cermin dari karakter diri. Menggunakan istilah Al-Qur’an, berbahasa dan berkomunikasilah dengan Qoulan ma’rufan, Sadidan, Baligha, Karima, Layyinan dan Maysura. (Dr. Mukhtar Hadi, MSi (Direktur Pascasarjana IAIN Metro) 16.01.23)
https://www.metrouniv.ac.id/artikel/penggunaan-bahasa-dan-karakter-diri/

Ibu adalah Sekolah Pertama

Bahasa Ibu adalah bahasa yang pertama kali dipelajari oleh seorang anak kecil (sejak kecil) secara alamiah dan menjadi dasar sarana komunikasi serta pemahaman terhadap lingkungannya. Dikatakan Bahasa Ibu, karena anak (anak-anak) belajar berkomunikasi dengan bahasa yang dipergunakan oleh Ibu. Secara intensif setiap hari Ibu mengajari mereka mengucapkan kata-kata tertentu untuk mengenalkan benda-benda yang ada di sekitarnya. Awalnya tidak langsung paham, lama kelamaan mereka paham. Awalnya tidak langsung bisa mengucapkan dengan ucapan yang benar, lama kelamaan mereka bisa fasih (dengan lancar, tepat, dan benar) ucapan dan makna yang dimaksud. Dari Bahasa Ibu, mereka menerima transformasi pendidikan pertama dengan tahap-tahap yang mendasar tanpa kurikulum.

Hafez Ibrahim (24 Februari 1872 – 21 Juni 1932) adalah seorang penyair Mesir terkenal dari awal abad ke-20. Ia dijuluki "Penyair Sungai Nil", dan kadang-kadang "Penyair Rakyat", karena komitmen politiknya kepada orang miskin. Salah satu ungkapannya yang terkenal, yaitu “al-Ummu Madrasatul-ula, iza a'adadtaha al'dadta sya'ban thayyibal a'raq!” artinya “Ibu adalah Sekolah Pertama bagi anaknya, jika engkau persiapkan ia dengan baik, maka sama halnya engkau persiapkan bangsa yang baik pokok pangkalnya!” (Murtafiah, 2019). Kata “al-ummu (الأُمُّ)” atau “ummun (أُمٌ)”, artinya ibu. Misalnya: Ummu Badriyah (Ibu Badriyah), Ummu Fadil (Ibu Fadil), Ummu Syamsiyah (Ibu Syamsiyah), Ummu Yazid (Ibu Yazid). Sedangkan panggilan anak kepada ibunya (ibu kandungnya), adalah “ummi” yang berarti “Ibu” atau “Ibuku”, dan ibu-ibu pada umumnya disebut “ummah”. Terkait dengan kebangsaan disebut “ummat” karena terbayang di komunitas tersebut terdapat peran ibu-ibu.

Dikatakan “al-ummu madrasatul ula” – “Ibu adalah Sekolah Pertama”, karena berawal dari ibulah, anak-anak memperoleh pendidikan. Dari ibulah, mereka belajar mengenali hal-hal baru dalam hidupnya. Mereka belajar menyimak dan berbicara, menimba ilmu dan adab yang mulia, serta menempa kepribadiannya demi mengarungi kehidupan yang luas bagai samudera di masa mendatang.

Dengan kata lain, ibu berperan dan bertanggung jawab dalam mendidik dan mengajar anak-anaknya. Dari ibu, anak-anak termotivasi untuk belajar sesuatu. Ibu adalah sosok pertama yang memperkenalkan dan mengajarkan anak terhadap dunia. Ibu memberi inspirasi dan berpengaruh dalam membentuk pola pikir anak. Dalam keluarga, berperan penting mendidik dan mengajar tentang keyakinan beragama, adab dan norma, fisik dan mental, intelektual, dan psikologi anak-anak sehingga terbentuk kepribadian yang baik dalam diri mereka.

Dengan Bahasa Ibu, anak usia dini mengenal dunia sekitarnya. Dengan mekanisme mekanisme pengenalan dunia sekitar, pancainderanya menunjukkan kinerja yang berlanjut sampai ke saraf pusat. Dengan Bahasa Ibu, mereka bisa mengungkapkan keinginannya. Dengan Bahasa Ibu, mereka menempuh beragam aspek perkembangan yang menyangkut agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, sosial-emosional, bahasa, dan seni. Pada tahap ini, terjalinlah komunikasi dan interaksi antara anak dan orang sekitar, terutama Ibu.

Dengan Bahasa Ibu, anak-anak yang mulai menyimak dengan mengenal ucapan dari ibu atau orang lain yang lagi berkomunikasi dengan mereka, kemudian mereka mencoba meniru dengan mengucapkan “kata yang kurang lebih sama bunyinya”. Dalam masa pertumbuhan, bayi mulai belajar untuk memanggil “Ibu” atau “Mama” atau “Ummi”, “Ayah” atau “Papa” atau “Abi”. Komunikasi yang terjadi menjadi dasarpengalaman pendengaran dan penglihatan mereka terhadap bahasa sekitar.

Ketika telah mampu bersuara, pelan-pelan mereka belajar kosakata dengan tata bahasa sederhana. Mereka mulai memahami makna tiap kata yang bergantung pada pengalamannya. Pelafalan kata-kata pun bergantung pada pola pengasuhan di lingkungan terdekat dan perbedaan domisili. Dengan demikian, perkembangan Bahasa Ibu bagi mereka menjadi bagian terpenting dalam perkembangan komunikasi anak usia dini. Hal inilah yang tidak boleh lepas dari perhatian orang tua dan pendidik.

Anak-anak mendengar dan melihat orang-orang di sekitarnya berbicara. Dengan cermat, mereka mendengar kata diucapkan, sekaligus mereka melihat gerakan bibir saat mengucapkan kata yang dimaksud. Kemampuan fisiologi semacam ini diteruskan ke saraf pusat yang menjadi titik utama kemampuan kognitif mereka. Mereka mulai menguasai dan memahami percakapan yang terjadi, dan dapat mengucapkan dari bagian percakapan yang dimaksud.

Bahasa Ponsel Bahasa Kedua (?)

Saat Ibu Muda sibuk karena profesi, biasanya pengasuhan anak diserahkan kepada asisten rumah tangga (ART). Tidak semua ART memahami pendidikan, namun punya bekal dalam pengasuhan meski tidak sepenuhnya. Ponsel sebagai produk teknologi multifungsi menjadi sasaran dipergunakan sebagai mainan anak-anak. Yang penting mereka diam, tidak rewel, dan asyik dengan pencarian hal-hal baru yang mereka sukai. Boleh jadi mereka terjun secara mandiri dalam komunikasi dengan bahasa yang berbeda dengan Bahasa Ibu, katakanlah Bahasa Kedua.

Anak usia 2 - 4 tahun boleh jadi memiliki bakat terpendam dengan karakter memiliki kemampuan luar biasa di bidang seni, menghitung atau mengingat angka, kosakata yang beragam, rasa ingin tahu yang tinggi, tidak bisa berhenti bertanya, berkonsentrasi pada satu tugas untuk jangka waktu yang panjang, sangat senang ketika mengerjakan hal yang sesuai dengan ketertarikan mereka, suka menerima tantangan dengan aktivitas sulit, berdaya imajinasi tinggi, serta mampu mengingat fakta dengan mudah dan bisa menceritakan kembali informasi yang mereka terima.

Selidik punya selidik, Ibu merasa curiga lalu melakukan observasi ringan di waktu senggangnya. Ternyata dengan ponsel, si buah hati memiliki akses ke beragam sumber informasi dan sumber belajar yang tidak terbatas. Ibu baru tahu bahwa si buah hati punya bakat terpendam. Ia pernah berpesan kepada ART agar membatasi si buah hati memegang ponsel. Namun, ART tidak berkuasa untuk melarang. Ada pembiaran kepada si buah hati untuk berlama-lama “bermain” ponsel.

Setelah diadakan “tes” ternyata si buah hati hampir bisa menjawab sejumlah pertanyaan yang diajukan Ibu. Si Ibu merasa bangga dan gembira karena ia menemukan bakat terpendam anaknya. Ia pun baru tahu bahwa si anak mempunyai Bahasa Kedua. Jika Bahasa Pertama atau Bahasa Ibu-nya adalah Bahasa Jawa, kini si anak “telah menguasai” Bahasa Kedua, yaitu Bahasa Indonesia.

Alih Kode Vs Campur Kode

Dalam kajian sosiolinguistik, anak yang memiliki dua bahasa (dwi bahasa) tidak bisa menghindari alih kode dan campur kode. Bahasa sebagai alat komunikasi, di era digital dikenal dengan kode komunikasi.

Model komunikasi coding-decoding pertama kali dikembangkan oleh pakar kajian budaya Stuart Hall pada tahun 1973. Stuart Hall memberi judul penelitiannya 'Encoding dan Decoding dalam Wacana Televisi. ' Esai Hall menawarkan pendekatan teoretis tentang bagaimana pesan media diproduksi, disebarluaskan, dan ditafsirkan.

Jika dirunut, sejarah bahasa berlangsung sepanjang sejarah manusia. Para peneliti sejarah bahasa yang menyimpulkan bahwa bahasa muncul pertama kali kurang lebih 3000 tahun SM. Bahkan, menurut Noam Chomsky, bahasa muncul sekitar 60.000 hingga 100.000 tahun yang lalu di Afrika. Sebelum bahasa ditemukan, diperkirakan manusia berkomunikasi menggunakan suara-suara yang dihasilkan oleh mulut dan melalui gerakan tubuh saja.

Berdasarkan informasi sekilas tersebut di atas, bahasa primitif sekalipun sebenarnya terjadi mekanisme coding-decoding. Artinya hanya masyarakat pengguna bahasa primitif tersebut yang “fasih berbahasa”. Orang-orang di luar menganggap “coding-decoding” sebagai sesuatu yang rahasia, yang pada gilirannya tidak memahami atau tidak mengerti komunikasi yang sedang terjadi.

Dengan kata lain, bahwa coding-decoding sebenarnya telah dipergunakan oleh warga dunia dengan ragam kecerdasannya pada puluhan ribu tahun yang lalu!

Kembali ke Laptop!

Satu bahasa menunjukkan satu paket rantai panjang coding-decoding. Berarti, dua bahasa menunjukkan dua paket rantai panjang coding-decoding. Dalam hal ini balita (atau siapapun) mengalami Campur Kode manakala apa yang akan disampaikan tidak berada dalam satu kode atau bahasa yang sama. Satu kata dengan Bahasa Pertama sedangkan kata berikutnya dengan Bahasa Kedua, demikian seterusnya. Dengan harapan ucapan yang disampaikan bisa dimengerti oleh lawan bicara (Ibu, ART, anggota keluarga lainnya).

Campur kode adalah penyisipan unsur bahasa kedua (kode komunikasi yang berbeda) di saat menggunakan bahasa pertama. Sedangkan Alih Kode merupakan peralihan klausa dari suatu bahasa ke klausa bahasa lain. Dalam hal ini klausa dianggap merupakan satu rangkaian kode terintegrasi yang dipahami oleh komunikator dan komunikan.

Dalam hal ini anak-anak tidak merasa khawatir atau tidak begitu peduli bahwa komunikasi yang mereka sampaikan menunjukkan Campur Kode.

Melestarikan Bahasa Ibu

Kita sadari dan akui bersama bahwa Bahasa Daerah, misalnya Bahasa Jawa adalah Bahasa Ibu atau Bahasa Pertama dan Bahasa Indonesia merupakan Bahasa Kedua. Penggunaan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi telah mendominasi dalam rentang waktu 24 jam. Di sekolah selama 7 jam peserta didik menerima transformasi pendidikan dan pengajaran dengan Bahasa Indonesia. Di luar pembelajaran mereka berhadapan dengan gawai dengan komunikasi Bahasa Indonesia. Kapan efektif menggunakan Bahasa Jawa?

Oleh sebab itu, dengan memperhatikan kondisi semacam ini, sudah sepatutnya kita berusaha melestarikan Bahasa Daerah masing-masing. Cara termudah, dalam satuan terkecil, orang tua berperan dengan kesadaran penuh menggunakan Bahasa Ibu (Bahasa Daerah) dalam komunikasi di tingkat keluarga. Demikian pula di tingkat hidup bertetangga. Sebab, bila tidak dilestarikan Bahasa Ibu akan tergerus oleh peradaban modern yang cenderung menggunakan Bahasa Indonesia (Bahasa Kedua) dan atau Bahasa Asing (Bahasa Ketiga).

Disadari atau tidak bahwa Ibu memang sebagai Madrasah Pertama. Di madrasah pertama inilah, Ibu mengajari Qaulan ma’rufan, Qaulan Sadida, Qaulan Baligha, Qaulan Karima, dan Qaulan Layyinan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Dengan harapan budi bahasa (adab), dan budi daya (budaya termasuk bahasa di dalamnya) bisa diwariskan kepada anak-anaknya, yang pada gilirannya bisa dilestarikan.

Harus kita ingat dan kita merasa prihatin bahwa di Indonesia, ada sebelas Bahasa Daerah yang mengalami kepunahan, yaitu bahasa : 1. Hoti – Maluku, 2. Hukumina – Maluku, 3. Kajeli - Kayeli Maluku, 4. Mawes – Papua, 5. Moksela – Maluku, 6. Nila – Maluku, 7. Palumata – Maluku, 8. Piru – Maluku, 9. Serua – Maluku, 10. Tandia - Papua Barat, dan 11. Ternateno - Maluku Utara. Sebagai catatan bahwa kepunahan suatu bahasa disebabkan oleh : 1. berkurangnya jumlah penuturnya karena penutur aslinya tinggal beberapa orang saja, 2. terdesak oleh pengaruh bahasa-bahasa daerah lain yang lebih dominan.

Sedangkan pergeseran penggunaan bahasa dari bahasa daerah ke bahasa Indonesia disebabkan oleh : 1. Lingkungan pergaulan yang majemuk bahasa dan suku, 2. medan tugas yang relatif tidak tetap atau berpindah-pindah, dan 3. orang tua berlainan suku. Bagaimanapun dalam keluarga, Ibu tetap berperan menjaga komunikasi dengan bahasa tutur yang dikuasai dan tetap dipergunakan dalam bertutur dengan anak-anaknya. Bukan berarti fanatisme terhadap Bahasa Daerah, melainkan siapa lagi kalau bukan kita (keluarga) yang melestarikan. Perkara Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Kedua, sebenarnya anak-anak sudah bisa beradaptasi sewaktu hadir di sekolah dan berbaur dengan teman-teman yang berbeda suku dan bahasa daerah.

Seperti dalam tulisan ini yang menggunakan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi, penulis tetap menggunakan Bahasa Jawa dalam pergaulan sehari-hari baik mode Ngoko maupun mode Krama Madya dengan siapapun terutama dalam lingkup yang tidak formal. Meski Bahasa Jawa, sebagai bahasa daerah terbanyak penuturnya di antara 715 bahasa daerah, tidak menutup kemungkinan di waktu mendatang bakal tergerus dan populasi penuturnya bakal berkurang apabila anak-anak kita sebagai generasi penerus sudah tidak lagi mampu atau bersedia menggunakan Bahasa Jawa sebagai Bahasa Ibu.

Dalam rangka menjaga keanekaragaman budaya dan bahasa di Indonesia, pelestarian bahasa daerah menjadi suatu hal yang sangat penting. Pendidik, orang tua, literat, budayawan, sastrawan, dan masyarakat dapat berperan aktif dalam melestarikan bahasa daerah agar tetap hidup dan terus berkembang. Salah satu alasan utama pentingnya melestarikan bahasa daerah adalah untuk melindungi warisan budaya. Bahasa daerah merupakan salah satu wujud nyata dari tradisi, sejarah dan nilai-nilai yang dianut oleh suatu komunitas. Melalui bahasa, cerita rakyat, dongeng, dan pengetahuan genetik dapat dilestarikan.

Referensi :
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7231619/kemendikbud-ungkap-11-bahasa-daerah-di-indonesia-punah-ini-deretannya

Pangkur-Ngawi, 07 Juni 2024 M / 29 Dzulqa’idah 1445 H Pukul 13.26 WIB *) Penulis adalah Budayawan/Penasihat GPMB Ngawi bertempat tinggal di Desa Pangkur, Kecamatan Pangkur, Ngawi dan Pengurus PCM Pangkur
Share:

Minggu, 09 Juni 2024

Balada Guru Penggerak - Esai Kusfandiari MM Abu Nidhat


Menuntut Ilmu menurut Al-Qur’an dan Al-Hadits

Dalam Islam, menuntut ilmu merupakan sebuah kewajiban yang patut dilakukan oleh setiap muslim/muslimah sejak lahir. Kewajiban dan pentingnya menuntut ilmu dijelaskan dalam sejumlah hadits.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyebutkan ilmu adalah pengetahuan tentang bidang yang disusun secara sistematis dengan metode tertentu untuk menjelaskan suatu gejala di bidang pengetahuan.

Dalam Islam, ilmu yang dimaksud tidak terbatas pada ilmu agama, bisa juga pengetahuan umum seperti sains, budaya, dan teknologi. Firman Allah dalam QS Surat Al-Mujadalah 58:11 :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Artinya: "Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Bagi umat Muslimin/Muslimat, kewajiban, manfaat, dan hikmah menuntut ilmu banyak dijelaskan dalam hadits, di antaranya :
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

"Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim" (Hadits Riwayat Ibnu Majah nomor 224, dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami'ish Shaghiir nomor 3913).

Dalam hadits lainnya Rasulullah SAW bersabda:
تَعَلَّمُوْاوَعَلِّمُوْاوَتَوَاضَعُوْالِمُعَلِّمِيْكُمْ وَلَيَلَوْا لِمُعَلِّمِيْكُمْ ( رَواهُ الطَّبْرَانِيْ)

"Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu. (Hadits Riwayat Thabrani).

Sebagai penuntut ilmu, setiap kita wajib menghormati guru-guru yang telah memberikan ilmu kepada kita. Sebaliknya, sebagai guru (ustadz/ustadzah), guru ASN maupun guru P3K, guru penggerak dan guru biasa, kita berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi para penuntut ilmu agar ilmu yang kita berikan menjadi berkah, bermashlahah, dan bermanfaat bagi mereka.

Belajar Mengambil Sudut Pandang dari Guru Penggerak

Guru Penggerak adalah pemimpin dalam proses belajar-mengajar yang membantu pertumbuhan dan perkembangan siswa secara menyeluruh, aktif, dan proaktif, ia juga memotivasi guru lain untuk menerapkan pendekatan belajar yang berfokus pada siswa dan menjadi contoh dan agen perubahan dalam ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil siswa Pancasila yang ideal.

Tidak semua guru bisa jadi guru penggerak. Tidak semua guru ASN bisa jadi guru penggerak. Jika akhir-akhir ini posisi guru penggerak, kita mesti belajar mengambil sudut pandang dari guru penggerak. Terkait dengan kesastraan, kita bisa mengambil keakuan sebagai muhasabah sebagai guru penggerak. Jika kita adalah guru biasa, kita bisa membayangkan sebagai guru penggerak.

Bagi yang jadi guru penggerak, berlapang dadalah manakala ada sejumlah masalah yang lagi Anda hadapi.

Dari Ironi ke Sarkasme

Satire (bahasa Latin : 'satura') berarti sindiran atau kecaman. Puisi satire adalah puisi yang bertujuan untuk menyindir atau mengecam tentang sesuatu yang dianggap tidak wajar, tidak benar, tidak tepat, dan sebagainya. Puisi ini menggunakan gaya bahasa ironi, parodi, atau sarkasme. Majas ironi adalah gaya bahasa yang melukiskan suatu maksud dengan mengatakan kebalikan dari keadaan yang sebenarnya dengan tujuan menyindir. Majas Parodi adalah gaya bahasa yang melukiskan subjek dalam bentuk plesetan, lelucon, dan atau olokan bahkan sampai level hiperbolik. Sedangkan majas sarkasme adalah gaya bahasa yang menerapkan ejekan bahkan sampai menyakitkan hati (kepahitan dan atau kegetiran yang tidak enak didengar).

Alasan orang suka menyindir, di antaranya menjatuhkan mental seseorang, mengingatkan agar kembali ke jalan yang lurus, menyadarkan agar ada kepedulian. Ada juga yang beralasan enggan mengungkapkan hal secara terbuka, dengan cara menggunakan majas personifikasi, hiperbola, asosiasi, dan sebagainya.

Selain menyindir, merundung secara verbal mencakup mengolok-olok, menghina, dan mengancam. Contoh ungkapan menyindir : “Orang yang mementingkan diri sendiri, ialah orang yang bisa membangkitkan kebencian, membangun kejengkelan, bertindak kejam, dan tidak pernah mau mengerti.”

Peribahasa Beraroma Menyindir

Peribahasa pun bisa dipergunakan untuk menyindir, namanya peribahasa sindiran halus. Peribahasa ini terdengar menyakitkan dan dapat digunakan untuk mengungkapkan rasa kesal kepada orang bermuka dua. Peribahasa tersebut dapat digunakan untuk menyadarkan seseorang agar bisa memperbaiki sikapnya. Misalnya : “Musang berbulu ayam adalah musuh dalam selimut. Saat habis manis sepah dibuang, air susu pun dibalas dengan air tuba.”

Menyindir pun bisa kita buat dalam bentuk puisi, namanya puisi satire. Misalnya intensitas penggunaan ponsel yang begitu tinggi, bisa kita buat sindiran. Minimal menyindir untuk diri sendiri.

Dan Inilah Puisi Satire

Dengan mengubah sudut pandang, jadilah puisi dengan menggunakan majas personifikasi. Ponsel kita buat berbicara sendiri sebagai kata ganti orang pertama (pronomina pertama), sebagai berikut.

Contoh 1

Akulah Ponsel

Tua muda, laki-laki perempuan
Dewasa anak-anak, kaya miskin
Kalian tak pernah lepas dariku
Dan aku setia menemani kalian

Di beranda, di kamar tidur
Di rumah, di tempat wisata
Bahkan kemanapun kalian bawa aku
Dan aku setia melayani kalian

Kalian sampaikan pesan tertulis
Gambar, video, dokumen, maupun tautan
Untuk menyita perhatian teman-teman
Aku pun bersedia menyampaikan

Kalau pulsa menipis atau paketan habis
Segera saja kalian menghubungi konter
Untuk kalian tambahkan seberapa cukup
Agar tak ketinggalan informasi

Begitu asyik denganku
Sampai kalian lupa bahwa aku low batt
Kelaparan energi listrik parah
Buru-buru kalian cas untuk beberapa saat

Aplikasi apa saja kalian unduh
Tentu sesuai dengan kebutuhan
Bahkan sampai kapasitas mencapai batas
Yang membuat aku lambat melaksanakan tugas

Banyak grup yang kalian ikuti

Banyak pesan yang tak bisa kalian tanggapi
Cukup kalian skrol ke bawah
Seolah-olah kalian membaca satu persatu

Kalian tak termasuk anggota yang aktif
Kalian cukup monitor
Meski adakalanya di grup jadi sepi
Dan kalian biarkan kesunyian nyata adanya

Ada juga sejumlah teman yang aktif
Masing-masing saling menanggapi
Tak pedulikan teman-teman lain
Percakapan hanya terjadi tiga empat orang

Aku lahir dari beragam pabrikan
Juga dari tahun yang berbeda
Setiap saat sedia melayani kalian
Kalian pun sangat menyayangi keberadaanku

Antahberantah, 20240531.14451123.11.16

Contoh 2

Katamu

Katamu
penggerak itu
pribadi yang melihat kesulitan sebagai tantangan
yang akan mendorong dirinya menjadi pribadi yang lebih baik
tetapi adakalanya
kau malah kehilangan daya dorong
dan sangat membutuhkan dorongan

Katamu
penggerak itu
melihat peserta didik yang tertinggal di kelas
sebagai kesempatan untuk mengasah kapabilitasnya
tetapi adakalanya
kau begitu mudah meloloskan mereka yang terindikasi tinggal di kelas
dan tidak ingin merepotkan tugas-tugas lain yang belum kau selesaikan

Katamu
penggerak itu
yakin bahwa dengan teman-teman sejawat lain
yang lambat melakukan perubahan bisa bangkit dan bergegas mengubah paradigma
tetapi adakalanya
kau malah putus asa dan menjauhi mereka
yang tidak mengerti atau tidak mau melakukan perubahan
sebagai perintang yang menghambat kemajuan diri sendiri

Katamu
penggerak itu
pribadi yang menyadari bahwa waktu yang tersedia
untuk belajar bersama teman-teman sejawat
berkordinasi dan berkolaborasi dalam kancah untuk maju bersama
menemukan inovasi dan mengembangkan secara berkelanjutan
tanpa teman-teman sejawatmu kegiatan apapun takkan membawa hasil
tetapi adakalanya
kau asyik dengan kesibukan dirimu sendiri
dan tidak ingin diganggu oleh aktivitas lain yang kau anggap remeh-temeh
beribu alasan kau kemukakan sekedar menghindari tugas yang jauh dari portofolio

Katamu
penggerak itu
pribadi yang menyadari bahwa kegagalan adalah keharusan bukan keniscayaan
sebab kalau tidak ada kegagalan artinya tidak pernah mencoba hal baru.
kegagalan adalah bagian dari pembelajaran
menjadi penggerak, mendorong teman sejawat
untuk melakukan hal-hal yang berbeda
hal-hal yang mungkin gagal tetap perlu dicoba
tetapi adakalanya
kegagalan kau anggap sebagai hal yang tidak perlu diselesaikan
membiarkannya berlalu begitu saja dan menguap ditelah waktu dan musim

Katamu
penggerak itu
pribadi yang secara otentik mau berbagi ilmu
dan berani tampil di depan teman-teman sejawat
melalui beragam media sosial
untuk menunjukkan ‘saya belajar apa hari ini’
hal ini bertujuan agar teman sejawat lain menyadari
bahwa sebenarnya profil yang melekat pada pribadi
adalah program yang harus diaplikasikan dari guru dan untuk guru
ada kesadaran untuk mengembangkan potensi peserta didik secara merata
tetapi adakalanya
kau malah sibuk dengan acara seremonial yang penuh dengan iming-iming sertifikat
untuk mencapai target menggapai poin-poin profesional dan abai terhadap pembelajaran

Katamu
penggerak itu
pribadi yang menyadari
bahwa kompetensi para peserta didik itu berbeda satu sama lain
dan juga teman-teman sejawat di sekitarmu
tetapi adakalanya
kau sangat mengeluh tak tersedianya waktu untuk melayani mereka satu persatu
dan sangat menghambat penyelesaian tugas-tugas rutinmu yang tak pernah kunjung rampung

Antahberantah, 20240531.14451123.12.52

Inspirasi dari https://edukasi.kompas.com/read/2021/04/04/211044971/mendikbud-nadiem-7-ciri-yang-harus-dimiliki-guru-penggerak.

Contoh 3

Haruskah Kalian Bedakan
[Dari Guru Biasa]

Dulu,
profesi guru adalah satu untuk semua
kini,
Program Guru Penggerak telah memisahkan
Guru penggerak dan kami guru biasa-sa

Tak sadarkah kalian
Bahwa program ini berdampak signifikan
pada nasib dan masa depan para guru
menimbulkan ketidakadilan dalam perlakuan.
Guru Penggerak kalian perlakukan begitu istimewa memperoleh prioritas utama
Kalian beri banyak dana untuk menempuh jenjang karier
dan prospek untuk kalian promosikan menjadi kepala sekolah
Sebaliknya
kami tak memperoleh perhatian, terpinggirkan dan kurang dihargai
Bahkan tak ada peluang untuk berkembang,
kalian anggap kami tak berkompetensi yang mumpuni
yang sebenarnya kami juga berkontribusi besar dalam dunia pendidikan.

Tak sadarkah kalian
Bagaimanapun kami butuh dorongan moral dan semangat
karena tak ada penghargaan terhadap kerja keras kami
kami kurang termotivasi untuk memberikan yang terbaik
perpecahan ini berimbas pada kualitas pendidikan dan pengajaran.
dan akhirnya pada prestasi siswa.

Kalian mesti mencari dan menemukan solusi
untuk menciptakan sistem
yang memberikan kesempatan pengembangan karier yang sama bagi kami
tanpa memandang status sebagai Guru Penggerak atau guru biasa
yang memberikan penghargaan dan insentif yang adil
berdasarkan prestasi dan dedikasi, bukan hanya pada status atau gelar.
Yang menyediakan pelatihan dan program pengembangan kompetensi
yang dapat kami akses untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan kami
yang mendorong dialog terbuka bagi kami
untuk memahami perbedaan pandangan dan mencari solusi bersama
yang dapat kami terima

langkah-langkah inilah
yang dapat meredam perpecahan
agar kami bisa kembali bersatu untuk mencapai tujuan yang sama
meningkatkan kualitas pendidikan di negeri tercinta ini

Antahberantah, 20240531.14451123.12.38
Inspirasi dari https://www.panjinasional.net/pendidikan/81406637/ini-masalah-serius-adanya-guru-penggerak-dan-guru-biasa-di-era-kementerian-pendidikan?page=2
https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6476158/20-hadits-tentang-menuntut-ilmu-pahalanya-seperti-orang-yang-haji-sempurna

Demikianlah cara kita membuat puisi satire. Semoga bisa kita terapkan secara produktif dengan mempertimbangkan bahwa substansi yang ada dalam puisi bisa membangun pemahaman yang positif dan atau mengubah pandangan yang dulu negatif, yang dulu stagnan dalam pola pikir menjadi pribadi yang berkemajuan, tahan banting, dan bisa beradaptasi di era yang penuh dinamika ini.

Semoga pula guru penggerak dan guru biasa bisa mengembangkan (puisi) balada sesuai dengan kompetensi masing-masing. Dan yang tidak kalah penting, mari kita kembali ke jalan yang lurus, kita niatkan secara istiqamah ikhlas untuk beribadah kepada Allah dengan membimbing para peserta didik agar mereka tumbuh dan berkembang segala ragam kecerdasannya sebagai bekal hidup di masa mendatang.

Selamat mencoba.
Nashrun min Allaah wa fathun qariib.

Pangkur-Ngawi, 31 Mei 2024 M / 23 Dzulqa’idah 1445 H pukul 06.43 WIB
*) Penulis adalah Budayawan/Penasihat GPMB Ngawi bertempat tinggal di Desa Pangkur, Kecamatan Pangkur, Ngawi dan Pengurus PCM Pangkur
Share: