Media Pustaka, Informasi dan Digitalisasi

Minggu, 09 Juni 2024

Balada Guru Penggerak - Esai Kusfandiari MM Abu Nidhat


Menuntut Ilmu menurut Al-Qur’an dan Al-Hadits

Dalam Islam, menuntut ilmu merupakan sebuah kewajiban yang patut dilakukan oleh setiap muslim/muslimah sejak lahir. Kewajiban dan pentingnya menuntut ilmu dijelaskan dalam sejumlah hadits.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyebutkan ilmu adalah pengetahuan tentang bidang yang disusun secara sistematis dengan metode tertentu untuk menjelaskan suatu gejala di bidang pengetahuan.

Dalam Islam, ilmu yang dimaksud tidak terbatas pada ilmu agama, bisa juga pengetahuan umum seperti sains, budaya, dan teknologi. Firman Allah dalam QS Surat Al-Mujadalah 58:11 :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Artinya: "Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Bagi umat Muslimin/Muslimat, kewajiban, manfaat, dan hikmah menuntut ilmu banyak dijelaskan dalam hadits, di antaranya :
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

"Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim" (Hadits Riwayat Ibnu Majah nomor 224, dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami'ish Shaghiir nomor 3913).

Dalam hadits lainnya Rasulullah SAW bersabda:
تَعَلَّمُوْاوَعَلِّمُوْاوَتَوَاضَعُوْالِمُعَلِّمِيْكُمْ وَلَيَلَوْا لِمُعَلِّمِيْكُمْ ( رَواهُ الطَّبْرَانِيْ)

"Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu. (Hadits Riwayat Thabrani).

Sebagai penuntut ilmu, setiap kita wajib menghormati guru-guru yang telah memberikan ilmu kepada kita. Sebaliknya, sebagai guru (ustadz/ustadzah), guru ASN maupun guru P3K, guru penggerak dan guru biasa, kita berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi para penuntut ilmu agar ilmu yang kita berikan menjadi berkah, bermashlahah, dan bermanfaat bagi mereka.

Belajar Mengambil Sudut Pandang dari Guru Penggerak

Guru Penggerak adalah pemimpin dalam proses belajar-mengajar yang membantu pertumbuhan dan perkembangan siswa secara menyeluruh, aktif, dan proaktif, ia juga memotivasi guru lain untuk menerapkan pendekatan belajar yang berfokus pada siswa dan menjadi contoh dan agen perubahan dalam ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil siswa Pancasila yang ideal.

Tidak semua guru bisa jadi guru penggerak. Tidak semua guru ASN bisa jadi guru penggerak. Jika akhir-akhir ini posisi guru penggerak, kita mesti belajar mengambil sudut pandang dari guru penggerak. Terkait dengan kesastraan, kita bisa mengambil keakuan sebagai muhasabah sebagai guru penggerak. Jika kita adalah guru biasa, kita bisa membayangkan sebagai guru penggerak.

Bagi yang jadi guru penggerak, berlapang dadalah manakala ada sejumlah masalah yang lagi Anda hadapi.

Dari Ironi ke Sarkasme

Satire (bahasa Latin : 'satura') berarti sindiran atau kecaman. Puisi satire adalah puisi yang bertujuan untuk menyindir atau mengecam tentang sesuatu yang dianggap tidak wajar, tidak benar, tidak tepat, dan sebagainya. Puisi ini menggunakan gaya bahasa ironi, parodi, atau sarkasme. Majas ironi adalah gaya bahasa yang melukiskan suatu maksud dengan mengatakan kebalikan dari keadaan yang sebenarnya dengan tujuan menyindir. Majas Parodi adalah gaya bahasa yang melukiskan subjek dalam bentuk plesetan, lelucon, dan atau olokan bahkan sampai level hiperbolik. Sedangkan majas sarkasme adalah gaya bahasa yang menerapkan ejekan bahkan sampai menyakitkan hati (kepahitan dan atau kegetiran yang tidak enak didengar).

Alasan orang suka menyindir, di antaranya menjatuhkan mental seseorang, mengingatkan agar kembali ke jalan yang lurus, menyadarkan agar ada kepedulian. Ada juga yang beralasan enggan mengungkapkan hal secara terbuka, dengan cara menggunakan majas personifikasi, hiperbola, asosiasi, dan sebagainya.

Selain menyindir, merundung secara verbal mencakup mengolok-olok, menghina, dan mengancam. Contoh ungkapan menyindir : “Orang yang mementingkan diri sendiri, ialah orang yang bisa membangkitkan kebencian, membangun kejengkelan, bertindak kejam, dan tidak pernah mau mengerti.”

Peribahasa Beraroma Menyindir

Peribahasa pun bisa dipergunakan untuk menyindir, namanya peribahasa sindiran halus. Peribahasa ini terdengar menyakitkan dan dapat digunakan untuk mengungkapkan rasa kesal kepada orang bermuka dua. Peribahasa tersebut dapat digunakan untuk menyadarkan seseorang agar bisa memperbaiki sikapnya. Misalnya : “Musang berbulu ayam adalah musuh dalam selimut. Saat habis manis sepah dibuang, air susu pun dibalas dengan air tuba.”

Menyindir pun bisa kita buat dalam bentuk puisi, namanya puisi satire. Misalnya intensitas penggunaan ponsel yang begitu tinggi, bisa kita buat sindiran. Minimal menyindir untuk diri sendiri.

Dan Inilah Puisi Satire

Dengan mengubah sudut pandang, jadilah puisi dengan menggunakan majas personifikasi. Ponsel kita buat berbicara sendiri sebagai kata ganti orang pertama (pronomina pertama), sebagai berikut.

Contoh 1

Akulah Ponsel

Tua muda, laki-laki perempuan
Dewasa anak-anak, kaya miskin
Kalian tak pernah lepas dariku
Dan aku setia menemani kalian

Di beranda, di kamar tidur
Di rumah, di tempat wisata
Bahkan kemanapun kalian bawa aku
Dan aku setia melayani kalian

Kalian sampaikan pesan tertulis
Gambar, video, dokumen, maupun tautan
Untuk menyita perhatian teman-teman
Aku pun bersedia menyampaikan

Kalau pulsa menipis atau paketan habis
Segera saja kalian menghubungi konter
Untuk kalian tambahkan seberapa cukup
Agar tak ketinggalan informasi

Begitu asyik denganku
Sampai kalian lupa bahwa aku low batt
Kelaparan energi listrik parah
Buru-buru kalian cas untuk beberapa saat

Aplikasi apa saja kalian unduh
Tentu sesuai dengan kebutuhan
Bahkan sampai kapasitas mencapai batas
Yang membuat aku lambat melaksanakan tugas

Banyak grup yang kalian ikuti

Banyak pesan yang tak bisa kalian tanggapi
Cukup kalian skrol ke bawah
Seolah-olah kalian membaca satu persatu

Kalian tak termasuk anggota yang aktif
Kalian cukup monitor
Meski adakalanya di grup jadi sepi
Dan kalian biarkan kesunyian nyata adanya

Ada juga sejumlah teman yang aktif
Masing-masing saling menanggapi
Tak pedulikan teman-teman lain
Percakapan hanya terjadi tiga empat orang

Aku lahir dari beragam pabrikan
Juga dari tahun yang berbeda
Setiap saat sedia melayani kalian
Kalian pun sangat menyayangi keberadaanku

Antahberantah, 20240531.14451123.11.16

Contoh 2

Katamu

Katamu
penggerak itu
pribadi yang melihat kesulitan sebagai tantangan
yang akan mendorong dirinya menjadi pribadi yang lebih baik
tetapi adakalanya
kau malah kehilangan daya dorong
dan sangat membutuhkan dorongan

Katamu
penggerak itu
melihat peserta didik yang tertinggal di kelas
sebagai kesempatan untuk mengasah kapabilitasnya
tetapi adakalanya
kau begitu mudah meloloskan mereka yang terindikasi tinggal di kelas
dan tidak ingin merepotkan tugas-tugas lain yang belum kau selesaikan

Katamu
penggerak itu
yakin bahwa dengan teman-teman sejawat lain
yang lambat melakukan perubahan bisa bangkit dan bergegas mengubah paradigma
tetapi adakalanya
kau malah putus asa dan menjauhi mereka
yang tidak mengerti atau tidak mau melakukan perubahan
sebagai perintang yang menghambat kemajuan diri sendiri

Katamu
penggerak itu
pribadi yang menyadari bahwa waktu yang tersedia
untuk belajar bersama teman-teman sejawat
berkordinasi dan berkolaborasi dalam kancah untuk maju bersama
menemukan inovasi dan mengembangkan secara berkelanjutan
tanpa teman-teman sejawatmu kegiatan apapun takkan membawa hasil
tetapi adakalanya
kau asyik dengan kesibukan dirimu sendiri
dan tidak ingin diganggu oleh aktivitas lain yang kau anggap remeh-temeh
beribu alasan kau kemukakan sekedar menghindari tugas yang jauh dari portofolio

Katamu
penggerak itu
pribadi yang menyadari bahwa kegagalan adalah keharusan bukan keniscayaan
sebab kalau tidak ada kegagalan artinya tidak pernah mencoba hal baru.
kegagalan adalah bagian dari pembelajaran
menjadi penggerak, mendorong teman sejawat
untuk melakukan hal-hal yang berbeda
hal-hal yang mungkin gagal tetap perlu dicoba
tetapi adakalanya
kegagalan kau anggap sebagai hal yang tidak perlu diselesaikan
membiarkannya berlalu begitu saja dan menguap ditelah waktu dan musim

Katamu
penggerak itu
pribadi yang secara otentik mau berbagi ilmu
dan berani tampil di depan teman-teman sejawat
melalui beragam media sosial
untuk menunjukkan ‘saya belajar apa hari ini’
hal ini bertujuan agar teman sejawat lain menyadari
bahwa sebenarnya profil yang melekat pada pribadi
adalah program yang harus diaplikasikan dari guru dan untuk guru
ada kesadaran untuk mengembangkan potensi peserta didik secara merata
tetapi adakalanya
kau malah sibuk dengan acara seremonial yang penuh dengan iming-iming sertifikat
untuk mencapai target menggapai poin-poin profesional dan abai terhadap pembelajaran

Katamu
penggerak itu
pribadi yang menyadari
bahwa kompetensi para peserta didik itu berbeda satu sama lain
dan juga teman-teman sejawat di sekitarmu
tetapi adakalanya
kau sangat mengeluh tak tersedianya waktu untuk melayani mereka satu persatu
dan sangat menghambat penyelesaian tugas-tugas rutinmu yang tak pernah kunjung rampung

Antahberantah, 20240531.14451123.12.52

Inspirasi dari https://edukasi.kompas.com/read/2021/04/04/211044971/mendikbud-nadiem-7-ciri-yang-harus-dimiliki-guru-penggerak.

Contoh 3

Haruskah Kalian Bedakan
[Dari Guru Biasa]

Dulu,
profesi guru adalah satu untuk semua
kini,
Program Guru Penggerak telah memisahkan
Guru penggerak dan kami guru biasa-sa

Tak sadarkah kalian
Bahwa program ini berdampak signifikan
pada nasib dan masa depan para guru
menimbulkan ketidakadilan dalam perlakuan.
Guru Penggerak kalian perlakukan begitu istimewa memperoleh prioritas utama
Kalian beri banyak dana untuk menempuh jenjang karier
dan prospek untuk kalian promosikan menjadi kepala sekolah
Sebaliknya
kami tak memperoleh perhatian, terpinggirkan dan kurang dihargai
Bahkan tak ada peluang untuk berkembang,
kalian anggap kami tak berkompetensi yang mumpuni
yang sebenarnya kami juga berkontribusi besar dalam dunia pendidikan.

Tak sadarkah kalian
Bagaimanapun kami butuh dorongan moral dan semangat
karena tak ada penghargaan terhadap kerja keras kami
kami kurang termotivasi untuk memberikan yang terbaik
perpecahan ini berimbas pada kualitas pendidikan dan pengajaran.
dan akhirnya pada prestasi siswa.

Kalian mesti mencari dan menemukan solusi
untuk menciptakan sistem
yang memberikan kesempatan pengembangan karier yang sama bagi kami
tanpa memandang status sebagai Guru Penggerak atau guru biasa
yang memberikan penghargaan dan insentif yang adil
berdasarkan prestasi dan dedikasi, bukan hanya pada status atau gelar.
Yang menyediakan pelatihan dan program pengembangan kompetensi
yang dapat kami akses untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan kami
yang mendorong dialog terbuka bagi kami
untuk memahami perbedaan pandangan dan mencari solusi bersama
yang dapat kami terima

langkah-langkah inilah
yang dapat meredam perpecahan
agar kami bisa kembali bersatu untuk mencapai tujuan yang sama
meningkatkan kualitas pendidikan di negeri tercinta ini

Antahberantah, 20240531.14451123.12.38
Inspirasi dari https://www.panjinasional.net/pendidikan/81406637/ini-masalah-serius-adanya-guru-penggerak-dan-guru-biasa-di-era-kementerian-pendidikan?page=2
https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6476158/20-hadits-tentang-menuntut-ilmu-pahalanya-seperti-orang-yang-haji-sempurna

Demikianlah cara kita membuat puisi satire. Semoga bisa kita terapkan secara produktif dengan mempertimbangkan bahwa substansi yang ada dalam puisi bisa membangun pemahaman yang positif dan atau mengubah pandangan yang dulu negatif, yang dulu stagnan dalam pola pikir menjadi pribadi yang berkemajuan, tahan banting, dan bisa beradaptasi di era yang penuh dinamika ini.

Semoga pula guru penggerak dan guru biasa bisa mengembangkan (puisi) balada sesuai dengan kompetensi masing-masing. Dan yang tidak kalah penting, mari kita kembali ke jalan yang lurus, kita niatkan secara istiqamah ikhlas untuk beribadah kepada Allah dengan membimbing para peserta didik agar mereka tumbuh dan berkembang segala ragam kecerdasannya sebagai bekal hidup di masa mendatang.

Selamat mencoba.
Nashrun min Allaah wa fathun qariib.

Pangkur-Ngawi, 31 Mei 2024 M / 23 Dzulqa’idah 1445 H pukul 06.43 WIB
*) Penulis adalah Budayawan/Penasihat GPMB Ngawi bertempat tinggal di Desa Pangkur, Kecamatan Pangkur, Ngawi dan Pengurus PCM Pangkur
Share:

1 comments: