Ngawi – Pada Ahad, 20 Oktober 2024, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ngawi menggelar Kajian Ahad Pagi yang kali ini menghadirkan Ust. Drs. Ali Nurhidayat, M.Ag sebagai penceramah. Tema yang diangkat adalah "Ahammiatut Tarbiyah" atau pentingnya pendidikan dalam Islam, dengan pembahasan yang dikaitkan dengan contoh dari para Khulafaur Rasyidin, yaitu para khalifah yang mengikuti jejak Rasulullah SAW.
Dalam mukadimahnya, Ust. Ali Nurhidayat mengawali dengan kisah inspiratif dari Khulafaur Rasyidin—Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib—yang menjadi teladan dalam mendidik generasi Muslim. Beliau menekankan bagaimana keempat khalifah ini tidak hanya unggul dalam kepemimpinan politik, tetapi juga dalam membentuk karakter masyarakat melalui tarbiyah yang berlandaskan akhlak mulia.
"Para Khulafaur Rasyidin menjadi contoh terbaik dalam pendidikan moral dan spiritual. Mereka tidak hanya memimpin umat, tetapi juga mendidik mereka dengan nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan kasih sayang. Inilah tarbiyah yang sejati, yang harus kita warisi dan terapkan dalam kehidupan kita, terutama dalam mendidik anak-anak kita," ujar Ust. Ali.
Beliau melanjutkan, bahwa pendidikan yang diberikan oleh para Khulafaur Rasyidin kepada masyarakat pada masanya berfokus pada penguatan iman dan penegakan keadilan. Abu Bakar dikenal dengan kelembutannya dalam mengajarkan keimanan, sementara Umar bin Khattab adalah contoh pemimpin yang tegas dalam menerapkan keadilan. Utsman bin Affan memberikan teladan dalam kedermawanan, dan Ali bin Abi Thalib dikenal dengan kebijaksanaan serta ilmunya yang mendalam.
Setelah menyampaikan mukadimah, Ust. Ali kemudian menghubungkan teladan dari para Khulafaur Rasyidin dengan situasi kekinian, termasuk kasus viral anak SMP yang tidur di kuburan saat jam pelajaran. Menurutnya, fenomena ini menunjukkan kurangnya pendidikan karakter yang seimbang dengan pendidikan formal. Tarbiyah yang diberikan oleh keluarga dan sekolah harus mengutamakan pembentukan akhlak, sebagaimana yang dicontohkan oleh para khalifah.
Beliau dalam menyampaikan materi, sangat mudah dipahami oleh jamaah. Kajian ini diakhiri dengan pesan agar masyarakat, khususnya orang tua dan pendidik, menjadikan fisik, akal dan hati sebagai satu kesatuan dalam memberikan pendidikan yang holistik—pendidikan yang tidak hanya mencakup ilmu dunia, tetapi juga nilai-nilai moral dan spiritual yang kokoh.
0 comments:
Posting Komentar