Media Pustaka, Informasi dan Digitalisasi

Sejarah Singkat Muhammadiyah

Bulan Dzulhijjah (8 Dzulhijjah 1330 H) atau November (18 November 1912 M) merupakan momentum penting lahirnya Muhammadiyah. Itulah kelahiran sebuah gerakan Islam modernis terbesar di Indonesia, ...

SEJARAH MUHAMMADIYAH DI NGAWI

Fajar pencerahan Gerakan Muhammadiyah di kabupaten ngawi dimulai pada tahun 1918 yang kemudian secara resmi menjadi perkumpulan pada tahun 1925, ....

Majelis Pustaka, Informasi dan Digitalisasi PDM Ngawi Ikuti Rakerwil di PWM Jawa Timur

Majelis Pustaka, Informatika, dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ngawi mengikuti Rapat Kerja Wilayah (rakerwil),...

Dikdasmen PNF PDM Ngawi Adakan O2SM (Olimpiade Olahraga Sains Muhammadiyah)

O2SM (Olimpiade Olahraga Sains Muhammadiyah) tingkat Kabupaten pada tanggal 26 - 28 Februari 2024....

Pengukuhan PDPM Kabupaten Ngawi Periode 2023-2027

Proses pengukuhan ini dihadiri oleh Wakil Bupati Ngawi Dr. Dwi Rianto Jatmiko, MH, M.Si, unsur Forum Pimpinan Daerah, PWPM Jawa Timur,....

Senin, 19 Februari 2024

3 Pesan Hasan Basri dalam kajian Fascho PCPM Ngawi Bersama Ustadz Eko Budi Santoso, M.S.I


Kajian Rutin Pemuda Muhammadiyah Kecamatan Ngawi pada Senin malam, 19 Februari 2024 bertempat di Mushola SMK Muhammadiyah 1 Ngawi. Kajian dengan sebutan Fascho tersebut dibuka oleh ketua PCPM Ngawi sekaligus kepada SD Muhammadiyah 1 Ngawi Ust. Joko Santoso, S Pd. Beliau mengajak untuk selalu mensyukuri nikmat yang telah Allah SWT berikan kepada kita untuk kebaikan, salah satunya adalah menghadiri kajian Fascho ini.

Di kesempatan yang berbeda, dalam sambutannya, Imam Syamsuddin Selaku kepala SMK Mutu dan juga sebagai PCM Ngawi mengucapkan terimakasih atas kehadiran jama'ah kajian Fascho di Sekolah yang dipimpinnya. Semoga kajian ini membawa keberkahan bagi SMK Mutu dan kita semua.

Kajian Fascho tersebut menghadirkan Ustadz Eko Budi Santoso, M.S.I dari Majelis Tabligh PDM Ngawi. Ustadz yg dijuluki "ustadz muda" tersebut mengangkat 3 pesan Hasan Basri, terkait kedudukan manusia hidup di dunia.

3 Pesan Hasan Basri tersebut antara lain, Pertama, Manusia bagaikan "makanan" yang selalu dibutuhkan untuk kehidupan. Dimana makanan memiliki manfaat yang banyak bagi manusia. Maka jadilah seperti makanan, yang selalu dibutuhkan manusia untuk kehidupan.

Kedua, manusia bagaikan 'Obat". Dimana Obat dibutuhkan saat manusia sedang sakit saja. Sehingga dibutuhkan manusia pada waktu tertentu saja.

Yang ketiga pesan Hasan Basri adalah manusia bagaikan penyakit, yakni suatu keadaan yang tidak diinginkan oleh manusia. Banyak manusia yg berdo'a agar terhindar dari penyakit. Maka janganlah kita hidup seperti penyakit yang memiliki karakter merugikan, menyusahkan dan parasit.

Di akhir kajian Ust Muda yang juga Asesor Paud Jawa Timur tersebut menutup dengan pesan bahwa "Orang yang paling baik adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia". Kajian yang dilaksanakan rutin tiap malam selasa tersebut, berlangsung santai dan penuh kegembiraan.
Share:

Sabtu, 17 Februari 2024

Hidup berkah di bawah naungan Al-Qur'an - Bersama Ust. Yunus, M.Ag dalam Kajian Ahad Pagi PCM Ngawi


Ahad 18 Februari 2024, Kajian ahad pagi pekan ketiga PCM ngawi menghadirkan Ust. Moh. Yunus, M.Ag Korbid. Tarjih dan Tajdid PDM Ngawi. Mengawali Kajian Ustadz Yunus menyampaikan motivasi "Sebuah majelis jika majelis itu dibacakan Qur'an dan dikaji bersama maka insyaAllah Majelis itu dicintai oleh Allah SWT".

Melalui media slide beliau menampilkan gambar orang-orang dengan berkelimpahan harta sebagai prasyarat pengetahuan dalam materi kajian ini. Slide gambar tersebut diberikan clue kekayaan, karir cemerlang, keluarga utuh, tubuh sehat gagah, tampan. Selesai memberikan clue, Kemudian korbid. tarjih dan tajdid PDM ngawi tersebut mengangkat Hadits Riwayat Ahmad, tentang istidraj yaitu bentuk tipu daya dari Allah yg diberikan kepada seseorang yang terus menerus dilimpahi kenikmatan dunia yang diinginkan.

Dalam kajian ini Ust. Moh. Yunus, M.Ag mengangkat materi "Hidup berkah di bawah naungan Al-Qur'an". mengawali materi kajian beliau memaknai kata barakah secara bahasa yakni "tumbuh dan bertambah", sedangkan secara istilah Barokah adalah segala sesuatu yg membuatmu bertambah ketaatan kepada Allah SWT.

Ambil contoh, seseorang yang memiliki mobil kemudian dipakai untuk menghadiri kajian, maka mobil nya berkah. Sebaliknya jika seseorang awalnya punya motor sering dipakai untuk menghadiri kajian, setelah punya mobil jarang dipakai untuk menghadiri kajian, maka mobilnya tidak berkah. Lanjut Korbid Tarjid dan tajdid tersebut memberi contoh, Seorang anak sebelum punya hp sering tilawah "one day one juz", kemudian saat punya hp, sebaliknya tilawah Al-Qur'an malah menurun.

Berdasarkan contoh-contoh di atas, dapat kita ketahui "ciri-ciri hidup seseorang dalam keberkahan" diantaranya adalah:
  1. Merasa nikmat ketika beribadah
  2. Konsisten (Istiqomah) dalam kebaikan.
    Berkaitan dengan konsisten ini, beliau memberikan gambaran bahwa "Ramadhan itu bulan panen, syaban bulan menyirami dan Rajab bulan menanam." Kalau orang ingin maksimal ibadah di bulan Ramadhan, maka ibadah yang disyariatkan harus dilatih sejak bulan Rajab. Sehingga keistiqomahan ibadah seseoarang akan terjaga dengan baik, seakan-akan tinggal memanen di bulan-bulan berikutnya.
  3. Rindu bertemu Allah SWT.
    Beliau memberikan contoh, "Ketika mendengar adzan segera mendirikan sholat, setelah selesai kepingin ketemu sholat berikutnya".
  4. Pandai menggunakan Indra, akal dan hati untuk memilih yang terbaik.
  5. Pandai bersyukur
    Ust. Yunus menegaskan bahwa "Apa yg telah dititipkan Allah SWT, apapun itu harus disyukuri". Perhatikan orang yang berada dibawahmu, dan janganlah melihat orang yang di atas, supaya kamu tidak meremehkan orang yg berada di bawah.
  6. Orang yang sabar menghadapinya ujian.
    Ujian itu ada yg berwujud kebaikan, ada ujian yang berwujud keburukan. Orang yang memiliki hidup berkah saat diuji dengan keburukan ia bersabar, dan apabila diuji dengan kebaikan maka ia bersyukur.
Untuk meraih hidup berkah, Lanjut Ustadz yang tinggal di desa Ngale tersebut "tentu ada kiat-kiat atau tips yang harus dilakukan". Kiat agar hidup berkah diantaranya adalah:
  1. Bertaqwa dan tawakal Tawakal orang yg ingin kaya yaitu bekerja keras, tawakal orang yang ingin hafidz yaitu rajin muroja'ah.
  2. Beristighfar (taubat) Taubat itu bukan kapok Lombok, tetapi menyesal dan meninggalkan perbuatan maksiat dan dosa.
  3. Berdoa Berdoa kepada Allah SWT untuk memohon keberkahan dalam hidupnya.
  4. Mencari Rizki yang Halal Mencari Rizki yang Halal dan meninggalkan Rizki yang haram.
  5. Berbuat kebajikan, menjalin tali silaturahim dan berakhlaq mulia.
  6. Memanage waktu dengan baik dan bersegera dalam kebaikan.
  7. Gemar bersedekah
Kajian yang dilaksanakan rutin setiap Ahad ke-3 tersebut diakhiri dengan mengingatkan kembali terkait dengan pemilu yang baru saja berakhir, janganlah terus berseteru karena beda pilihan politik marilah kita saling mengokohkan. Mari jaga tali silaturahim dan selalu berakhlaq mulia.

Kemudian Ust. Yunus menutup dengan menukil Qs. Al Qamar ayat 17 bahwa "Allah telah memudahkan Al-Qur'an untuk dipelajari" sebagaimana dalam Qs. Al Qamar ayat 17 berikut:
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْاٰنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُّدَّكِرٍ

Dan sesungguhnya telah kami mudahkan Al-Qur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran? (Qs. Al Qamar :17)



Jama'ah yg di dominasi kader-kader persyarikatan Muhammadiyah tersebut menjadi harapan baru sebagai penerus perjuangan Ahmad Dahlan. Selain para santri, kajian tersebut juga di hadiri bapak-bapak warga sekitar masjid TAH, PCM dan Ibu-ibu 'Aisyiyah Ngawi.

Kajian yang dilaksanakan di masjid Taman Ali Hasan Jl Bernadib Ngawi berjalan lancar dan sukses. Program unggulan PCM Ngawi tersebut tetap Istiqomah dan mengalami proges yang positif baik secara kualitas maupun kuantitas.
Share:

EBOOK FATWA TARJIH TJA JILID-8



JUDUL    : Tanya Jawab Agama Jilid 8
PENULIS  : MTT PP Muhammadiyah
TEBAL    : ...
UKURAN   : 14 x 21 cm
Baca     : PDF Full
Buku kumpulan tanya jawab ini merupakan himpunan dari ratusan pertanyaan yang diajukan warga dari berbagai penjuru Indonesia. Pertanyaan sekaligus jawaban yang direspons dari Majelis Tarjih dan Tajdid ini meliputi tema, seperti tata cara peribadatan, adab shalat, doa, dll

Share: