Sufiks atau Akhiran /-isasi/ sebenarnya
melekat pada kata serapan dari bahasa Inggris. Akhiran /-isasi/ berfungsi
membentuk kata benda (nomina, noun). Sebagai kata benda, kata berimbuhan /-isasi/
menunjukkan arti proses. Perhatikan contoh berikut ini.
Actualization à aktualisasi
: proses menuju atau menjadi aktual
Globalization à globalisasi
: proses menuju atau menjadi modern
Harmonization à harmonisasi
: proses menuju atau menjadi harmoni
Modernization à modernisasi
: proses menuju atau menjadi modern
Musicalization à
musikalisasi : proses menuju atau menjadi musik
Bagaimana
halnya dengan musikalisasi puisi? Sesuai dengan penjelasan tersebut di atas,
musikalisasi puisi berarti proses mengolah puisi menuju atau menjadi musik.
Dengan kata lain, musikalisasi puisi merupakan kegiatan membaca puisi dengan cara dilagukan, diberi irama, atau
diiringi musik yang sesuai dengan isi puisi.
Dengan
pengertian ini, musikalisasi puisi bisa dilakukan dengan :
Pertama,
puisi yang bersangkutan diberi notasi sehingga menjadi lirik lagu, kemudian
dinyanyikan layaknya sebagai nyanyian.
Kedua, puisi
yang bersangkutan diberi irama dengan nada, tekanan, dan tempo tertentu (dibuatkan
aransemennya) sebagaimana membaca nyaring puisi namun terdengar layaknya
nyanyian akapela.
Ketiga, puisi
yang dibacakan secara nyaring diiringi dengan musik (satu atau lebih alat musik
yang mengiringi).
Menurut
hemat saya, cara praktis yang bisa kita lakukan adalah cara ketiga. Misalnya
seseorang membaca puisi “Hujan Bulan Juni” karya Sapardi Djoko (ejaan lama,
dibaca : Joko) Damono yang diiringi musik dari lirik lagu Restumu Kunantikan –
Alfian. Dalam hal ini, selain pembaca puisi, ada dua orang yang terlibat, yaitu
pemain musik (gitaris atau pianis), dan sutradara (pengarah). Dalam pelatihan,
sutradara mengarahkan bagaimana memadukan pembacaan puisi dan lantunan musik
agar terjadi harmonisasi yang indah dan berkesan.
Sebagai
gambaran secara tertulis, tabel di bawah ini lirik lagu “Restumu Kunantikan” –
Alfian yang didampingkan dengan puisi “Hujan Bulan Juni” – Sapardi Djoko
Damono.
Restumu
Kunantikan |
Hujan Bulan Juni |
Artis
: Alfian |
Karya : Sapardi Djoko Damono |
|
|
Intro |
Intro |
|
|
Doa dan restumu kini kunantikan |
Tak ada
yang lebih tabah |
Penuh rasa kasih nan murni |
dari
hujan bulan Juni |
Doa dan cintamu cahaya hidupku |
Dirahasiakannya
rintik rindunya |
Pelita biduk ke pian |
Kepada
pohon berbunga itu |
|
|
Terkatung gelisah |
Tak ada
yang lebih bijak |
Gelombang mendera |
Dari
hujan hujan bulan Juni |
Belas hatimu |
dihapusnya
jejak-jejak kakinya |
Tak kunjung kurasakan |
yang
ragu-ragu di jalan itu |
|
|
Doa dan restumu harapan abadi |
Tak ada
yang lebih arif |
Siang malam rindu kunanti |
dari hujan bulan Juni |
|
dibiarkannya
yang tak terucapkan |
|
diserap
akar pohon bunga itu |
|
|
Intro |
Intro |
|
|
Doa dan restumu kini kunantikan |
Tak ada
yang lebih tabah |
Penuh rasa kasih nan murni |
dari
hujan bulan Juni |
Doa dan cintamu cahaya hidupku |
Dirahasiakannya
rintik rindunya |
Pelita biduk ke tepian |
Kepada
pohon berbunga itu |
|
|
Terkatung gelisah |
Tak ada
yang lebih bijak |
Gelombang mendera |
Dari
hujan hujan bulan Juni |
Belas hatimu |
dihapusnya
jejak-jejak kakinya |
Tak kunjung kurasakan |
yang ragu-ragu
di jalan itu |
|
|
Doa dan restumu harapan abadi |
Tak ada
yang lebih arif |
Siang malam rindu kunanti |
dari hujan bulan Juni |
|
dibiarkannya
yang tak terucapkan |
|
diserap
akar pohon bunga itu |
|
|
Adapun
contoh lagu “Restumu Kunantikan” bisa disimak video dengan tautan https://www.youtube.com/watch?v=XTDoHazE4gA
Setelah memahami lagu ini, dianjurkan untuk menggunakan versi instrumentalia
(karaoke) seperti video dengan tautan https://www.youtube.com/watch?v=BUXMikJ4zho
atau https://www.youtube.com/watch?v=a6xHS-GlfYE&pp=ygUacmVzdHVtdSBrdW5hbnRpa2FuIGthcmFva2U%3D
Introduction (umumnya disebut sebagai intro)
adalah awal dari sebuah lagu yang merupakan pengantar lagu
tersebut.
Sebagai contoh kedua musikalisasi puisi “Dari
Seorang Guru kepada Murid-muridnya” karya Hartojo Andangdjaja (ejaan lama,
dibaca : Hartoyo Andangjaya”)
|
|
Restumu
Kunantikan |
Dari Seorang Guru Kepada Murid Muridnya |
Artis
: Alfian |
Hartojo Andangdjaja |
|
|
Intro |
Intro |
|
|
Doa dan restumu kini kunantikan |
Apakah yang kupunya, anak-anakku |
Penuh rasa kasih nan murni |
selain buku-buku dan sedikit ilmu |
Doa dan cintamu cahaya hidupku |
sumber pengabdian kepadamu |
Pelita biduk ke tepian |
Kalau di hari Minggu engkau datang ke rumahku |
|
|
Terkatung gelisah |
aku takut, anak-anakku |
Gelombang mendera |
kursi-kursi tua yang di sana |
Belas hatimu |
dan meja tulis sederhana |
Tak kunjung kurasakan |
dan jendela-jendela yang tak pernah diganti kainnya |
|
|
Doa dan restumu harapan abadi |
semua padamu akan bercerita |
Siang malam rindu kunanti |
tentang hidup di rumah tangga |
|
|
Intro |
Intro |
|
|
Doa dan restumu kini kunantikan |
Apakah yang kupunya, anak-anakku |
Penuh rasa kasih nan murni |
selain buku-buku dan sedikit ilmu |
Doa dan cintamu cahaya hidupku |
sumber pengabdian kepadamu |
Pelita biduk ke tepian |
Kalau di hari Minggu engkau datang ke rumahku |
|
|
Terkatung gelisah |
Ah, tentang ini aku tak pernah bercerita |
Gelombang mendera |
depan kelas, sedang menatap wajah-wajahmu remaja |
Belas hatimu |
horison yang selalu biru bagiku |
Tak kunjung kurasakan |
karena kutahu, anak-anakku |
|
engkau terlalu muda |
Doa dan restumu harapan abadi |
engkau terlalu bersih dari dosa |
Siang malam rindu kunanti |
untuk mengenal ini semua |
|
|
Secara hitam di atas putih memang seperti
adanya ini, namun dalam praktiknya kelak akan ada keajaiban yang tidak bisa
kita perkirakan. Juga volumen pelantang suara bagi musik pengiring disajikan
samar-samar agar suara pembaca puisi terdengar jelas. Dalam hal ini bisa diatur
lewat pelatihan yang berulang.
Hal ini saya sampaikan, agar pembacaan puisi
yang diselenggarakan di even tertentu bakal mengalami perkembangan dan
improvisasi yang tanpa batas. Semoga bermanfaat dan bisa dipraktikkan!
Pangkur-Ngawi, 21 Mei 2024 M / 13 Dzulqa’idah
1445 H Pukul 20.01 WIB
*) Penulis adalah Budayawan/Penasihat GPMB Ngawi bertempat tinggal di Desa Pangkur, Kecamatan Pangkur, Ngawi dan Pengurus PCM Pangkur