Ngawi, 12 November 2024 – SD Muhammadiyah 1 Ngawi (SD Muhasa) menggelar outing class seru ke Yogyakarta untuk siswa kelas 4, 5, dan 6. Dalam kegiatan edukatif ini, pihak sekolah menyediakan 5 gerbong kereta api khusus, berangkat dari Stasiun Ngawi, dengan tujuan berbagai destinasi menarik dan penuh pembelajaran di Yogyakarta.
Kegiatan ini diawali dengan keberangkatan siswa dari Stasiun Ngawi, di mana suasana antusias dan keceriaan tampak dari wajah para siswa yang didampingi oleh guru serta beberapa wali murid. Titik destinasi pertama yang dikunjungi adalah Taman Pintar Yogyakarta, sebuah wahana edukasi yang dirancang untuk merangsang kreativitas dan rasa ingin tahu anak-anak. Di sini, para siswa mendapatkan pengalaman belajar interaktif melalui berbagai percobaan sains, permainan edukatif, serta berbagai instalasi yang memadukan unsur teknologi dan sains.
Berdasarkan rundown kegiatan, setelah menghabiskan waktu di Taman Pintar, rombongan Peserta didik SD Muhasa ke Situs Warisan Dunia UNESCO, yaitu Candi Prambanan. Di candi Hindu terbesar di Indonesia ini, peserta didik diajak untuk mengenal sejarah dan budaya Indonesia lebih dalam, serta mengagumi keindahan arsitektur kuno yang sarat nilai sejarah. Para siswa juga diberikan penjelasan oleh pemandu mengenai kisah dan makna di balik relief-relief yang terpahat di dinding candi.
Kepala Sekolah SD Muhasa, Bapak Joko Santoso, S.Pd., menyampaikan bahwa outing class ini tidak hanya bertujuan sebagai sarana rekreasi, namun juga untuk menambah wawasan serta membangun kedekatan emosional antar siswa dan guru. "Melalui kunjungan ke tempat-tempat bersejarah seperti Taman Pintar dan Candi Prambanan, kami berharap para siswa dapat belajar dengan cara yang menyenangkan dan lebih memahami kekayaan budaya bangsa," ujar beliau.
Para peserta didik terlihat sangat antusias dan gembira karena mendapatkan pengalaman berharga naik kereta api. Bagi sebagian besar dari mereka, ini adalah kali pertama mereka naik kereta, sehingga suasana penuh keceriaan terasa sejak keberangkatan dari Stasiun Ngawi.
Salah seorang siswa kelas 4, Lantip, mengungkapkan kegembiraannya, "Aku senang sekali bisa naik kereta api bersama teman-teman! Selama perjalanan, kami bisa melihat pemandangan yang indah, dan rasanya seru sekali berbeda dari naik kendaraan lain."
Pengalaman naik kereta api ini bukan hanya menjadi momen yang menyenangkan, tetapi juga menjadi pelajaran bagi siswa untuk mengenal moda transportasi umum, merasakan perjalanan bersama, serta mempererat kebersamaan.
Para wali murid juga mendukung penuh kegiatan outing class ini. Banyak dari mereka merasa kegiatan ini memberikan manfaat positif bagi anak-anak mereka, baik dalam hal pengetahuan maupun pengembangan karakter. Beberapa wali murid menyatakan bahwa perjalanan ini adalah kesempatan langka bagi anak-anak untuk belajar secara langsung di lapangan, mengamati hal-hal yang biasanya hanya dipelajari di buku.
Salah satu wali murid, Bapak Slamet, mengungkapkan, "Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini karena anak-anak bisa belajar dengan cara yang menyenangkan, mengenal sejarah dan budaya Indonesia secara langsung. Mereka juga belajar mandiri, tanggung jawab, dan bekerja sama dengan teman-teman."
Selain itu, para wali murid juga mengapresiasi pihak sekolah yang telah merencanakan kegiatan dengan baik, termasuk menyediakan fasilitas transportasi yang nyaman dan aman. Keterlibatan aktif wali murid dalam kegiatan ini menunjukkan sinergi antara pihak sekolah dan orang tua untuk mendukung proses belajar yang lebih variatif dan bermakna bagi anak-anak.
Kegiatan ini diharapkan mampu meninggalkan kesan mendalam bagi para siswa, memberikan pengalaman belajar langsung di luar kelas, serta memupuk kecintaan terhadap sejarah dan budaya Indonesia.